NEWS DIMADURA, SUMENEP – Dalam rangka memperingati 96 tahun Sumpah Pemuda, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STKIP PGRI Sumenep mengadakan acara bedah buku karya Achmad Fauzi Wongsojudo, berjudul “Demi Kaum Muda”. Acara yang dihadiri ratusan mahasiswa ini berlangsung di auditorium STKIP PGRI Sumenep, Sabtu 19 Oktober 2024.
Buku Demi Kaum Muda mengangkat narasi motivatif bagi para pemuda, khususnya dalam konteks kepemimpinan. Achmad Fauzi Wongsojudo mengungkapkan bahwa buku tersebut ia tulis selama masa jabatannya sebagai Bupati Sumenep periode 2021-2024.
Ia berharap, hadirnya buku tersebut mampu menjadi penyemangat bagi generasi muda milenial untuk berinovasi dan menjadi agen perubahan di tengah tantangan bangsa, terutama di Sumenep.
“Saya menulis buku ini khusus untuk para pemuda, isinya berfokus pada motivasi untuk belajar dari sejarah, memperkuat eksistensi organisasi kepemudaan, serta memberikan visi kepemimpinan bagi generasi muda,” ujar Achmad Fauzi dalam sesi materi yang disampaikannya.
Achmad Fauzi juga menegaskan bahwa pemuda adalah kekuatan utama yang harus berperan aktif dalam pembangunan daerah. “Pemuda di Kabupaten Sumenep harus tetap menjadi generasi yang bermanfaat bagi pembangunan daerah,” pesan Cabup Sumenep nomor urut 2 itu.
Dalam pemaparannya, Fauzi menekankan bahwa, betapa pentingnya peran pemuda dalam sejarah bangsa Indonesia. Ia pun menyinggung deklarasi Sumpah Pemuda yang lahir pada 28 Oktober 1928 sebagai salah satu bukti nyata kontribusi pemuda dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
“Perjuangan para pemuda saat itu merupakan tonggak penting dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia,” jelas Fauzi tegas.
Sebagai tokoh yang dikenal peduli terhadap pemuda di Sumenep, Achmad Fauzi lanjut menyampaikan bahwa generasi muda memiliki peran vital dalam memajukan daerah.
“Generasi muda adalah komponen penting yang harus dilibatkan dalam pembangunan, terutama di Kabupaten Sumenep yang kita cintai ini,” katanya.
Menurutnya, pemuda memiliki kekuatan fisik, pengetahuan baru, dan kreativitas yang tinggi, sehingga tanpa kontribusi pemuda, sebuah daerah akan sulit mengalami perubahan yang signifikan.
Sebelum menutup keterangan, Achmad Fauzi berharap, pemuda di Kabupaten Sumenep dapat ikut berperan aktif dalam memberikan ide-ide inovatif kepada pemerintah daerah.
“Saya yakin, dengan kemampuan yang dimiliki pemuda Sumenep, mereka bisa menjadi mitra diskusi yang baik untuk pemerintah daerah demi kemajuan dan tercapainya visi-misi pemerintah ke depan,” tutup suami Nia Kurnia Fauzi.***