Materi, Sakèthèng–Sunnah di bulan Syawal bukan hanya puasa, ini 4 amalan sunnah lain yang dapat kita lakukan demi menabung pahala usai menunaikan ibadah puasa Ramadan.
Syawal merupakan bulan terbaik selain bulan Ramadan dan Muharram. Sesuai maklumat dari Kementerian Agama Republik Indonesia, awal bulan Syawal 1444 Hijriah tahun ini jatuh pada tanggal 22 April 2023.
Ada banyak amalan sunnah yang pernah dilakukan Nabi Muhammad beserta sahabat dan keluarganya sebagai panutan umat Islam.
Merujuk kitab 9 imam hadis, 3 amalan sunnah selain puasa syawal antara lain, beriktikaf, umroh, dan menikah serta berkumpul bersama keluarga.
Nah, berikut ini dalil dalam kitab 9 imam hadis, yaitu: Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Abu Daud, Sunan Tirmidzi, Sunan Nasa’i, Sunan Ibnu Majah, Musnad Ahmad, Muwattha’ Imam Malik, dan Musnad ad-Darimi.
4 Kelompok Hadis tentang Amalan Sunnah di Bulan Syawal
Merangkum Ensiklopedi Hadits, inilah 4 kelompok hadis yang redaksi sajikan berdasarkan topik atau sub bahasan masing-masing.
Topik pertama, kelompok hadis tentang sunnah PUASA SYAWAL beserta referensi kitab dan imam yang meriwayatkannya. Kedua, kelompok hadis tentang IKTIKAF di bulan Syawal.
Topik ketiga, kelompok hadis tentang UMROH di bulan Syawal, dan yang terakhir adalah kelompok hadis tentang sunnah MENIKAH dan berkumpul bersama keluarga di bulan Syawal.
Hadis tentang Puasa Syawal
1. Dalam Shahih Muslim
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَيُّوبَ وَقُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ وَعَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ جَمِيعًا عَنْ إِسْمَعِيلَ قَالَ ابْنُ أَيُّوبَ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ جَعْفَرٍ أَخْبَرَنِي سَعْدُ بْنُ سَعِيدِ بْنِ قَيْسٍ عَنْ عُمَرَ بْنِ ثَابِتِ بْنِ الْحَارِثِ الْخَزْرَجِيِّ عَنْ أَبِي أَيُّوبَ الْأَنْصَارِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّهُ حَدَّثَهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ و حَدَّثَنَا ابْنُ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا أَبِي حَدَّثَنَا سَعْدُ بْنُ سَعِيدٍ أَخُو يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ أَخْبَرَنَا عُمَرُ بْنُ ثَابِتٍ أَخْبَرَنَا أَبُو أَيُّوبَ الْأَنْصَارِيُّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ بِمِثْلِهِ و حَدَّثَنَاه أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْمُبَارَكِ عَنْ سَعْدِ بْنِ سَعِيدٍ قَالَ سَمِعْتُ عُمَرَ بْنَ ثَابِتٍ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا أَيُّوبَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُا قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمِثْلِه
Hadis Nomor 1984
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah bin Sa’id dan Ali bin Hujr, semuanya dari Isma’il – Ibnu Ayyub berkata- Telah menceritakan kepada kami Isma’il bin Ja’far, telah mengabarkan kepadaku Sa’d bin Sa’id bin Qais dari Umar bin Tsabit bin Harits Al Khazraji dari Abu Ayyub Al Anshari radhiallahu’anhu, bahwa ia telah menceritakan kepadanya, Sesungguhnya Rasulullah ﷺ bersabda:
“Barangsiapa yang berpuasa Ramadan, kemudian diiringi dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa sepanjang tahun.”
Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair, telah menceritakan kepada kami bapakku, telah menceritakan kepada kami Sa’ad bin Sa’id saudaranya Yahya bin Sa’id, telah mengabarkan kepada kami Umar bin Tsabit, telah mengabarkan kepada kami Ayyub Al Anshari radhiallahu’anhu, ia berkata, Aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda dengan hadits semisalnya.