DUNGKEK SUMENEP – Meskipun Bunda PAUD Sumenep, Nia Kurnia Fauzi, tidak dapat hadir, sekolah parenting yang diadakan Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (LKKNU) Dungkek tetap berlangsung dengan penuh antusiasme.
Kegiatan yang bertujuan membantu orang tua mengatasi berbagai masalah anak usia dini ini diadakan di Pendapa Kecamatan Dungkek dengan menghadirkan aktivis perempuan Nunung Fitriana, Rabu 24 Juli 2024.
Sekolah parenting ini juga mengundang guru PAUD, TK, RA, dan TP PKK se-Kecamatan Dungkek. Selain itu, hadir pula pengurus IPPNU Dungkek, Fatayat NU Dungkek, dan beberapa tokoh masyarakat lainnya.
Para peserta mendapatkan berbagai materi tentang cara mendidik anak dengan baik, menghadapi tantangan dalam pengasuhan, dan pentingnya memberikan contoh yang baik kepada anak-anak.
BACA JUGA:
Menurut Ketua LKKNU Dungkek, Hodaifah, tujuan utama dari sekolah parenting ini adalah agar para orang tua dapat menjadi teladan yang baik bagi anak-anak mereka.
Hodaifah, yang juga merupakan mantan aktivis PMII Sumenep, menjelaskan bahwa acara ini sengaja mengundang berbagai lapisan masyarakat, terutama para ibu, dengan harapan sekolah parenting ini dapat memberikan inspirasi yang positif.
“Acara ini mengundang berbagai lapisan masyarakat, terutama para ibu, agar sekolah parenting di wilayah dengan kadar oksigen terbaik kedua di dunia ini dapat menjadi ajang percontohan,” ungkap Hodaifah.
Pantauan di lolasi, wajah para kaum hawa yang hadir tampak tetap antusias kendatipun Bunda PAUD Sumenep, Nia Kurnia Fauzi, tidak bisa hadir.
“Sayangnya, Ibu Nia tidak bisa hadir. Namun kami semua berkomitmen untuk menyebarkan ilmu yang didapat dari sekolah parenting ini,” tukas Hodaifah.
Dengan adanya sekolah parenting ini, LKKNU Dungkek berharap dapat meningkatkan kesadaran para orang tua tentang pentingnya pendidikan anak usia dini. Hodaifah menegaskan bahwa pendidikan anak tidak hanya tanggung jawab sekolah, tetapi juga tanggung jawab orang tua di rumah.
“Pendidikan anak adalah tanggung jawab bersama antara sekolah dan orang tua. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk terlibat aktif dalam pendidikan anak-anak mereka,” tegasnya.
BACA JUGA:
LKKNU Dungkek berkomitmen untuk terus mengadakan kegiatan serupa di masa mendatang. Mereka berharap dengan adanya sekolah parenting ini, dapat tercipta generasi muda yang cerdas, berakhlak mulia, dan siap menghadapi masa depan.
“Kami berkomitmen untuk terus mengadakan kegiatan seperti ini, agar dapat menciptakan generasi muda yang cerdas dan berakhlak mulia,” pungkas Hodaifah menyampaikan harapannya.
Mbak Ook, salah satu peserta, juga berharap acara serupa dapat diadakan kembali di kesempatan lain. Ibu dari dua anak ini percaya bahwa pendidikan parenting sangat penting untuk disampaikan kepada semua ibu di kabupaten berlambang kuda terbang.
“Anak usia dini seperti kertas kosong yang harus diisi dengan tulisan yang baik dan benar. Oleh karena itu, memberikan edukasi kepada orang tua sangatlah penting,” tuturnya.
Nunung Fitriana, sebagai pemateri dalam kesempatan itu, menekankan pentingnya peran ibu dalam pendidikan anak. “Ibu adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya. Oleh karena itu, penting bagi ibu untuk memiliki pengetahuan yang cukup dalam mendidik anak,” terang Nunung.
Maos Jhughân
Selain memberikan materi, para pembicara juga mengajak peserta untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman dalam mendidik anak. Diskusi ini diharapkan dapat memberikan solusi konkret bagi para orang tua yang menghadapi berbagai masalah dalam pengasuhan anak.
“Kami ingin para orang tua saling berbagi pengalaman dan solusi, sehingga dapat membantu satu sama lain dalam mendidik anak,” kata Nunung.
Acara ini ditutup dengan doa bersama dan harapan bahwa ilmu yang didapat dari sekolah parenting ini dapat bermanfaat bagi semua peserta. Para peserta pulang dengan semangat baru dan pengetahuan yang lebih tentang cara mendidik anak dengan baik.***