dimadura
Beranda Okara Kolom Desak Komisi XI DPR RI Turun ke Madura, Jangan Tutup Mata Dong!

Desak Komisi XI DPR RI Turun ke Madura, Jangan Tutup Mata Dong!

Oleh: Gari Madura *)


Cropped Cropped Dimadura Logo2 1 150X150 1OKARA, DIMADURA – Viralnya video seorang emak-emak di Pamekasan yang berteriak lantang menyebut nama pengusaha rokok Haji Her sebagai pihak yang disebut-sebut membayar Bea Cukai untuk mengamankan peredaran rokok ilegal di Madura, kini menjadi sorotan publik.

Pernyataan itu bukan hanya mengguncang jagat media sosial, tetapi juga menimbulkan pertanyaan besar tentang integritas aparat penegak hukum dan lembaga pengawasan di sektor cukai.

GARI Madura mendesak Komisi XI DPR RI, yang membidangi keuangan dan perpajakan, untuk turun langsung ke Madura. Jangan hanya duduk di Jakarta dan menutup mata terhadap fenomena ini.

Madura bukan sekadar wilayah pinggiran, tetapi menjadi salah satu episentrum industri rokok nasional, baik yang legal maupun ilegal.

Ketika muncul dugaan keterlibatan oknum Bea Cukai dalam praktik pengamanan rokok ilegal, maka harus ada langkah tegas, bukan pembiaran.

Selama ini, masyarakat Madura sudah jenuh dengan praktik ketidakadilan. Para pengusaha kecil dan pabrikan lokal yang taat aturan justru sering ditekan, sementara pengusaha besar yang punya “beking kuat” seperti Haji Her diduga bisa melenggang bebas.

Jika benar ada transaksi “pengamanan” seperti yang diucapkan emak-emak dalam video tersebut, maka itu bukan sekadar pelanggaran etik, melainkan indikasi kuat tindak pidana korupsi dan penyalahgunaan wewenang.

Kami menilai, Komisi XI DPR RI wajib membuka mata dan melakukan investigasi terbuka bersama aparat penegak hukum.

Jangan biarkan Bea Cukai bermain di wilayah abu-abu yang justru merusak kepercayaan publik dan mencoreng nama institusi negara.

Transparansi dan keberanian untuk mengungkap kebenaran adalah kunci untuk memulihkan kepercayaan masyarakat Madura.

Sudah saatnya pemerintah pusat dan DPR mendengar jeritan rakyat Madura. Jangan tunggu situasi memanas.

Jika lembaga negara terus diam, maka rakyat akan menilai. Negara memang berpihak pada penguasa, bukan pada keadilan.


*) Gari Madura | Nama pena dari Adi Gen Sejagad. Aktivis Jong Sumekar, Alumni UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

Follow akun TikTok dimadura.id untuk update video berita terbaru.

Follow
Komentar
Bagikan:

Konten Iklan