SumenepTomang

Diskan Sumenep Ajukan Dana Rp 100 Juta, Rencanakan Optimalisasi UMKM Olahan Ikan di 2025

Avatar of dimadura
462
×

Diskan Sumenep Ajukan Dana Rp 100 Juta, Rencanakan Optimalisasi UMKM Olahan Ikan di 2025

Sebarkan artikel ini
Gambar Ilustrasi Contoh Produk UMKM Olahan Ikan (Mazdon/Dokumen dimadura)
Gambar Ilustrasi Contoh Produk UMKM Olahan Ikan (Mazdon/Dokumen dimadura)

cropped cropped dimadura logo2 1 150x150 1NEWS DIMADURA, SUMENEP – Dinas Perikanan (Diskan) Sumenep mencanangkan pengajuan anggaran sebesar Rp 100 juta pada APBD 2025 untuk memperkuat sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) berbasis olahan ikan.

Langkah ini diharapkan dapat mengatasi stagnasi pertumbuhan UMKM perikanan di wilayah tersebut, yang disebabkan oleh tingginya angka migrasi warga pesisir dan kepulauan Sumenep ke luar daerah.

KONTEN PROMOSI | SCROLL ...
Pasang iklan bisnis dimadura
PASANG BANNER, HUBUNGI KAMI: 082333811209

Kabid Pengolahan dan Pemasaran Diskan Sumenep, Heru Faizal, dalam keterangan persnya menjelaskan, bahwa sektor UMKM olahan ikan di Sumenep memerlukan dorongan untuk memperluas pasar ke luar daerah.

Menurut Heru, ada 35 jenis produk UMKM olahan ikan yang saat ini sudah berhasil dipasarkan ke luar Kota Keris, antara lain kerupuk ikan, abon ikan cakalang, sosis ikan, dan bakso ikan. Produk-produk ini dihasilkan oleh 306 pengolah dan didukung oleh 556 pelaku pemasaran di bidang perikanan.

“Kami mengajukan anggaran sebesar Rp 100 juta untuk pemberdayaan dan pengembangan kelompok pengolahan dan pemasaran hasil perikanan (poklahsar) pada 2025,” ujar Heru, sebagaimana dilansir JPRM, Selasa, (5/11/2024).

Ia menambahkan, dana tersebut akan digunakan untuk kegiatan pemasaran yang mencakup pembelian kuota internet untuk promosi digital dan biaya pengiriman produk ke berbagai daerah.

“Kami berharap masyarakat mendukung agar produk-produk ini bisa diterima dan laku di pasaran luar,” ucapnya.

Rencana tersebut mulai dicanangkan karena menurutnya, pertumbuhan sektor UMKM perikanan di Sumenep terhambat oleh rendahnya partisipasi masyarakat pesisir dan kepulauan.

Kabid Pengolahan dan Pemasaran Diskan Sumenep, Heru Faizal (Foto: Ikhwan Fajarisman for dimadura)
Kabid Pengolahan dan Pemasaran Diskan Sumenep, Heru Faizal (Foto: Ikhwan Fajarisman for dimadura)

Dalam keterangannya kepada Media Jatim, Senin (21/10/2024), Heru mengungkapkan bahwa sebagian besar warga pesisir lebih memilih merantau ke kota-kota besar seperti Jakarta untuk mencari peluang ekonomi yang lebih stabil. Hal ini berdampak langsung pada kurangnya tenaga kerja yang bisa mengembangkan potensi sumber daya alam (SDA) kelautan di Sumenep.

“Saat ini, kami memiliki 102 kelompok pengolahan dan pemasaran, 306 pengolah perorangan, serta 729 pemasar perorangan. Namun jumlah ini belum mengalami peningkatan signifikan sejak 2023,” jelasnya.

Menurutnya, meski Diskan Sumenep telah mengerahkan 19 penyuluh untuk membina pelaku UMKM di sektor ini, banyak masyarakat pesisir dan kepulauan yang kurang menyadari potensi ekonomis dari usaha perikanan dan olahan ikan.

Heru menegaskan bahwa SDA sektor perikanan di Sumenep sebenarnya sangat melimpah, termasuk di bidang budidaya ikan dan rumput laut. “Artinya, kalau UMKM di dua sektor ini ditekuni, prospeknya sangat besar di masa depan,” ujarnya.

Sangat disayangkan, ketergantungan pada migrasi membuat banyak warga belum melihat UMKM perikanan sebagai peluang yang menjanjikan di kampung halaman mereka sendiri.

Diskan Sumenep berharap pengajuan anggaran ini dapat meningkatkan daya saing produk-produk UMKM olahan ikan dari Sumenep di pasar nasional.

Di samping itu, Heru juga mengungkapkan pentingnya pelatihan berkelanjutan bagi pelaku UMKM agar mereka mampu menjaga kualitas serta inovasi produk olahan ikan yang sudah ada.

“Kami ingin produk ini bisa dikenal di luar Sumenep, bahkan di seluruh Nusantara. Semoga, dengan adanya dukungan dari pemerintah dan masyarakat, para pelaku UMKM di sektor perikanan dapat memperoleh manfaat ekonomi yang lebih besar,” tuturnya.

Selain pengembangan produk, Diskan Sumenep juga berfokus pada pemanfaatan teknologi digital untuk promosi. Menurut Heru, keterbatasan akses internet menjadi kendala utama dalam memperluas jangkauan pemasaran.

Oleh karena itu, anggaran yang diajukan nantinya juga akan dimanfaatkan untuk memperkuat pemasaran daring, mengingat tren digital yang semakin berkembang di pasar nasional.

Dengan dukungan APBD 2025, Heru optimis, Diskan Sumenep akan mampu mengatasi tantangan yang dihadapi oleh sektor UMKM perikanan di wilayah tersebut.

“Mudah-mudahan program pemberdayaan ini akan memacu pertumbuhan UMKM berbasis olahan ikan dan menggerakkan perekonomian lokal,” pungkas Heru Faizal.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *