SumenepTomang

Kandidat Ketua PKC PMII Jatim Senggol PT KEI: “Seismik Bukan Solusi, Tapi Ancaman”

Avatar Of Ari Si
544
×

Kandidat Ketua PKC PMII Jatim Senggol PT KEI: “Seismik Bukan Solusi, Tapi Ancaman”

Sebarkan artikel ini
Calon Ketua Pkc Pmii Jawa Timur Asal Kabupaten Sumenep, Maksudi. (Foto: Istimewa/Doc. Dimadura).
Calon Ketua PKC PMII Jawa Timur asal Kabupaten Sumenep, Maksudi. (Foto: Istimewa/Doc. Dimadura).

Cropped Cropped Dimadura Logo2 1 150X150 1NEWS SUMENEP, DIMADURA–Dalam debat kandidat Calon Ketua PKC dan KOPRI PKC PMII Jawa Timur Chapter 2, salah satu kandidat Maksudi adalah putra daerah dari ujung Madura, tepatnya di  Sumenep, menyampaikan kritik keras terhadap aktivitas eksplorasi seismik yang dilakukan oleh PT KEI dan Balad Group di Pulau Kangean Madura.

‎Dengan suara lantang dan argumen tajam ia menyebut bahwa investasi semacam ini tidak membawa solusi bagi rakyat melainkan justru menjadi ancaman nyata bagi lingkungan dan nelayan lokal.

‎”Beberapa hari yang lalu kita membaca di media sosial dan online bahwa dua perusahaan besar masuk ke wilayah Madura yaitu Balad Group dan PT KEI. Tapi kehadiran mereka ditolak masyarakat karena menjadi ancaman serius bagi ekosistem laut dan keberlangsungan hidup nelayan di Pulau Kangean” ujarnya dalam sesi debat.

‎Kandidat tersebut menyebut bahwa aktivitas seismik di laut telah memicu keresahan masyarakat.

‎Ledakan bawah laut yang digunakan untuk mendeteksi cadangan minyak dan gas telah mengganggu biota laut dan secara langsung mengancam mata pencaharian masyarakat pesisir yang menggantungkan hidup dari laut.

‎”Hari ini kita bukan hanya melihat kerusakan lingkungan tetapi juga kesenjangan ekonomi dan intoleransi yang mengancam kohesi sosial. PMII Jawa Timur tidak hadir hanya untuk mempertahankan ideologi tetapi juga menjadi jawaban penting atas situasi ini” tegasnya.

‎Ia menambahkan bahwa PMII Jatim harus menjadi kekuatan kritis yang berdiri di sisi rakyat bukan di bawah bayang-bayang korporasi.

‎”PT KEI dan jaringannya bukan wajah kemajuan. Mereka adalah wajah kolonialisme baru berbungkus investasi. Ini bukan pembangunan. Ini penjajahan ruang hidup. Kita lawan kita tentang kita dobrak” tutupnya

‎Pernyataan ini menegaskan posisi PMII sebagai bagian dari gerakan sosial yang memperjuangkan keadilan ekologis dan kedaulatan masyarakat lokal atas ruang hidup mereka.

‎Namun, hingga berita ini diterbitkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak yang bersangkutan.***