“Sujud Itu Etis,
Klasik sekaligus Modern”
Penulis: Khairul Azzam El Maliky *)
Tata cara ibadah dalam Islam diatur Allah. Allah menjelaskannya kepada Nabi Muhammad, dan Nabi Muhammad menjelaskannya kepada umatnya. Maka cara salat umat Islam di seluruh dunia pun sama. Takbirnya sama. Bacaannya sama. Gerakannya juga sama.
Islam seutuhnya datang dari Allah. Itu keyakinan, dan bisa dibuktikan kebenarannya dengan neraca ilmiah. Ya, semua ajaran ini datang dari Allah, Tuhan seru sekalian alam!
Totalitas dalam Sujud
Salat umat Islam saat ini, yang ada sujudnya, sama dengan salat para nabi dan rasul sebelumnya. Nabi Adam, Nuh, Idris, Ibrahim, Ismail, Ishak, Musa, Yunus, Daud, Sulaiman, Yahya, Isa dan seluruh nabi sebelum Nabi Muhammad menyembah Allah dengan cara yang sama dengan umat Islam saat ini, yaitu dengan rukuk dan sujud dalam salat.
Ya, sujud itu etis, klasik, sekaligus juga modern. Sujud adalah cara beribadah terbaik yang diajarkan Allah untuk manusia.
Baca Juga:
Dalam ajaran Islam, saat dan tempat yang paling dekat antara seorang hamba dengan tuhannya adalah ketika hamba itu bersujud kepadaNya. Ini berbanding lurus dengan arti Islam secara kaffah, yakni menyerahkan diri secara total, tunduk dan taat secara penuh kepada Allah.
Ketundukan seorang Muslim yang total kepada Allah nampak jelas ketika dia sujud kepada Allah. Kepala dan muka yang merupakan bagian tubuh manusia paling mulia justru harus ditundukkan sepenuhnya ke arah tanah dengan rasa ikhlas dan tawaduk.
Tidak ada yang lebih mulia dari Allah, tidak ada yang lebih agung dan lebih besar dari Allah. Inilah ibadah yang tidak setengah-setengah; totalitas menyembah Yang Mahakuasa.
Ketika seseorang bersujud kepada Allah, berarti dia siap untuk melaksanakan seluruh perintah Allah dan siap untuk menjauhi seluruh laranganNya. Artinya, di luar salat pun dia siap sujud kepada Allah; patuh tanpa keraguan sedikit pun.
Maos Jugan:
Merdeka dalam Sujud
Paramaos tidak boleh melupakan hal penting, bahwa rukun pertama dalam Islam adalah syahadat; bersaksi tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad utusan Allah. Ketika seseorang mengatakan aku bersaksi tidak ada Tuhan selain Allah, artinya orang tersebut hanya akan beribadah kepada Allah saja.
Dia hanya boleh sujud kepada Allah saja. Dia hanya boleh meletakkan keningnya ke tanah kepada Allah saja. Selain kepada Allah, tidak diperkenankan. Dialah hamba Allah, hanya tunduk kepada Allah.
Jadi, kalau boleh penulis katakan, sesungguhnya yang paling merdeka di atas muka bumi ini adalah orang Islam. Karena orang Islam hanya tunduk kepada Allah, hanya menyembah kepada Allah. Umat Islam tidak menyembah sesama manusia. Umat Islam hanya sujud kepada Allah semata. Inilah cara ibadah para nabi dan rasul sejak Nabi Adam sampai Nabi Muhammad.
Tidak ada cara menyembah yang lebih total selain daripada Islam, dan tidak ada kemerdekaan yang lebih merdeka selain daripada Islam.
Paramaos boleh saja mengatakan, aku patuh dan tunduk kepada Tuhan, tapi Anda masih merasa jijik saat diminta Tuhan meletakkan kening ke tanah, sujud kepadaNya. Sekali lagi, sujud kepada Tuhan, bukan sujud kepada makhluk ciptaan Tuhan.
Apakah dia benar-benar ikhlas dan total menyembah Tuhan atau, kepada Tuhan sebenarnya dia masih merasa jijik? Maka menurut penulis, maaf, dalam hati orang tersebut masih ada rasa sombong; dia masih merasa setara dengan Tuhan, sebab ia tidak mau sujud kepada Tuhan dengan sempurna.
Sujud dan Bukti Ilmiah
Sebagaimana penulis sampaikan di atas sujud merupakan cara ibadah paling klasik sekaligus paling modern yang dapat dibuktikan secara ilmiah. Sudah banyak pakar kesehatan yang meneliti gerakan-geralan salat, dan hasilnya, menakjubkan!
Seluruh gerakan salat membawa manfaat kesehatan yang baik tidak hanya kepada tubuh (jasmani), tapi juga rohani umat manusia. Bahkan, ketentuan waktu salat juga sangat besar peranannya dalam mengatur irama proses-proses fisiologi dalam tubuh.
Kelima waktu salat wajib sangat sesuai dengan perubahan-perubahan biologis yang penting dalam tubuh. Salat yang dilakukan bisa mengontrol keseimbangan enzim, yang menjadikan tubuh selalu sehat. Kompleksitas itu pun menjadikan salat lima waktu sebagai conditional reflex yang berpengaruh seiring dengan perputaran waktu.
Ambil misal, betapa gerakan rukuk dan sujud sangatlah bermanfaat bagi kaum perempuan, khususnya perempuan yang sedang hamil. Seringkali masalah utama perempuan hamil adalah kesulitan pencernaan yang membuatnya merasa kembung bahkan muntah.
Dengan izin Allah, salat dapat mengatasi kesulitan pencernaan perempuan hamil ini. Rukuk dan sujud akan menguatkan otot-otot dinding perut dan membantu perut dari kekerutan, sehingga bisa menyelesaikan kerjanya secara maksimal.
Ada lagi gerakan-gerakan senam pada pekan-pekan terakhir kehamilan yang sama persis dengan gerakan rukuk dan sujud saat salat. Gerakan ini sangat penting dan berguna untuk mendorong janin agar tetap di jalur alaminya di dalam tulang pinggul, sehingga proses persalinan nantinya lancar dan normal.
Banyak orang Jepang yang menjatuhkan diri ke lantai lalu sujud ketika merasa tertekan dan stres. Dengan sujud, kepala mereka merasa lebih segar dan lebih enteng. Mereka sama sekali tidak tahu bahwa sujud adalah salah satu rukun salat umat Islam.
Penelitian kedokteran modern mengatakan, sujud bisa menjadi cara yang baik untuk menghilangkan kegelisahan dan kegundahan seseorang. Seorang muslim ketika sujud akan merasakan hembusan angin ketenangan dan belaian cahaya tauhid yang menyejukkan pikiran serta jiwa.
Terakhir, penulis ingin menyampaikan apa yang pernah dikatakan oleh Dr Alexis Karel, peraih Nobel bidang kedokteran:
Salat menciptakan satu aktivitas yang menakjubkan di dalam sistem tubuh dan organ-organnya.
Penulis telah banyak melihat orang-orang sakit yang tidak berhasil disembuhkan oleh obat-obat konvensional, namun salat mampu menyembuhkan mereka secara total.
Salat seperti logam rodium, sumber radiasi, dan pembangkit energi otomatik. Penulis telah menyaksikan sendiri efek salat dalam mengatasi berbagai penyakit seperti TBC, radang tulang, luka bernanah, kanker dan lain-lain.
Wallahu a’lam.[]
Maos Jhughân:
- 10 Macem Nyamana Perrèng Bhâsa Madhurâ
- 20 Macem Nyamana Gheḍḍhâng Bhâsa Madhurâ
- 7 Contoh Puisi Bahasa Madura karya Soemarda Paranggana
***
*) Khairul Azzam El Maliky. Peracik kopi yang juga suka menulis cerpen.