GhâncaranLirik LaguLonglonganPakeban

Lirik Lagu Tondhu’ Majang Asli Ciptaan R Amirudin: Tangga Nada, Terjemah, Unsur Sastra dan Filosofinya dalam Konteks Budaya Madura

Avatar Of Dimadura
826
×

Lirik Lagu Tondhu’ Majang Asli Ciptaan R Amirudin: Tangga Nada, Terjemah, Unsur Sastra dan Filosofinya dalam Konteks Budaya Madura

Sebarkan artikel ini
Lirik Lagu Tondu' Majang Asli Ciptaan R Amirudin T. Dikutip Dari Buku Kumpulan Lagu Lagu Madura/Lpkm Yang Disusun Oleh Adrian Pawitra (Arsip Dimadura.id)
Lirik Lagu Tondu' Majang Asli Ciptaan R Amirudin T. Dikutip dari buku Kumpulan Lagu Lagu Madura/LPKM yang disusun oleh Adrian Pawitra (Arsip dimadura.id)

Logo Dimadura.idLIRIK – Lagu “Tondhu’ Majang” yang diciptakan oleh Acit atau R. Amirudin T. Ini  menggambarkan kehidupan masyarakat pesisir Madura yang erat kaitannya dengan dunia pelayaran dan masyarakat nelayan.

Pelayaran menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas budaya Madura dimana banyak lelaki Madura berprofesi sebagai pelaut atau nelayan. Lirik lagu ini menangkap esensi dari kehidupan keras para pelayar yang harus bertaruh nyawa demi membawa hasil tangkapan laut ke darat.

KONTEN PROMOSI | SCROLL ...
Harga Booking Di Myze Hotel
Contact Me at: 082333811209

Di dalam konteks budaya Madura, nelayan atau pelayt bukan hanya sekadar profesi, melainkan juga simbol keberanian dan ketangguhan.

Perahu layar yang dijadikan metafor dalam lirik ini merupakan representasi dari perjalanan hidup yang penuh dengan rintangan dan tantangan. Layar putih yang mulai terlihat menandakan harapan dan keberhasilan setelah melewati perjalanan yang penuh bahaya.

Sastra dan Struktur Lirik

Secara sastra, lirik lagu ini memanfaatkan gaya naratif untuk menceritakan kisah para pelayar. Penggunaan kalimat seperti “Putih-putih begitu indah, itu layarnya mulai kelihatan” memberikan gambaran visual yang kuat, yang memudahkan pendengar untuk membayangkan suasana perahu yang sedang berlayar menuju daratan.

Ritme dan struktur yang konsisten, dengan pola tangga nada Do = D dan irama 2/4 yang pelan, mendukung narasi ini dengan memberikan nuansa tenang namun tetap mendalam, sesuai dengan tema perjalanan hidup yang penuh ketidakpastian namun diiringi dengan harapan.

Lagu ini juga menghadirkan dialog antara karakter-karakter di dalamnya, seperti jurumudi yang bersyukur karena selamat dari ancaman badai. Hal ini memperkaya lirik dengan memberikan kedalaman emosional dan memanusiakan pengalaman pelayaran yang keras.

Filsafat dan Nilai-Nilai Kehidupan

Dari sudut pandang filsafat, “Tondhu’ Majang” mengajarkan tentang pentingnya kesabaran, keberanian, dan syukur dalam menghadapi kerasnya kehidupan.

Pelayar yang digambarkan dalam lirik ini mewakili manusia dalam perjuangan hidupnya, di mana setiap orang harus menghadapi badai dan ombak sebelum akhirnya mencapai tujuan.

Pengalaman “berbantal ombak berselimut angin” bisa dimaknai sebagai simbol dari ketidakpastian hidup yang memerlukan ketangguhan mental dan spiritual.

Lagu ini juga menggambarkan tentang pengorbanan—kerja keras pelayar yang “bermodal nyawa” untuk mendapatkan rezeki.

Meskipun banyak yang bersuka cita atas hasil tangkapan ikan, ada juga kesadaran mendalam bahwa semua ini tidak terlepas dari risiko besar yang dihadapi di lautan.

Ini menyiratkan pesan tentang pentingnya menghargai dan mensyukuri setiap jerih payah, serta mengingat bahwa ada harga yang harus dibayar dalam setiap perjuangan hidup.

Nilai-Nilai dalam Kehidupan

Lagu ini menekankan nilai-nilai kehidupan yang relevan bagi siapa saja, terlepas dari latar belakang budaya.

Keberanian untuk menghadapi tantangan hidup, pentingnya kerja keras, dan rasa syukur atas keselamatan dan rezeki adalah pesan-pesan universal yang disampaikan melalui lirik ini.

Bagi masyarakat Madura khususnya, lagu ini menjadi pengingat akan tradisi dan identitas mereka sebagai pelaut yang kuat dan tangguh.

Secara keseluruhan, “Tondhu’ Majang” tidak hanya menjadi dokumentasi budaya, tetapi juga sebagai refleksi mendalam tentang hidup yang penuh perjuangan dan pengorbanan, serta kebahagiaan yang sederhana ketika berhasil mengatasi tantangan tersebut.

Berikut ini Lirik Lagu Asli Tondhu’ Majang Ciptaan R Amirudin T, dikutip dari buku Kumpulan Lagu Lagu Madura yang disusun oleh Adrian Pawitra.

Lirik Lagu Tondhu’ Majang

Anggidan: Acit (R. Amirudin T.)
Ondhak Lagu: Do = D, 2/4, Pelan

1

Ngapote wa’ lajarra etangale se majang tantona la padha mole

Mon tanggu dhari ambedda jalanna
Mase bannya’a onggu ollena

O… mon ajelling odhi’na oreng majangan
Abantal omba’ sapo’ angen salanjangnga

Reng majang bannya’ onggu babajana
Kabilang alako bandha nyabana

2

Arowa’ paraona la ka penggir
Se ngamba’ pasoragga padha gigir

P’raona alabbu nyabbur manggara
Toron jragan jurmoddi ban pandiga
Asokkor salamet tanduk ka darat

Jurmoddi ngoca’: “Ontong tadha’ angen barat”
Se ngamba’ padha bunga tadha’ padha
Juko’ edu’um ka bala se badha

3

Lake’ bine’ towa kalaban ngodha
Kabbi repot no’um juko’ e baba
Balijja bannya’ padha asadiya
Se ngedderra juko’ ka kottha raja

Kabbi robana padha bunga etangale
Balijja mesem sabab bakal bannya’a bathe
Tape settongnga tadha’ se mekkere
Ja’ lakona reng majang bandha pate

Kabbi settongnga tadha’ se mekkere ja’ lakona reng majang

Terjemahan Lirik Tondhu’ Majang

Ciptaan: Acit (R. Amirudin T.)
Tangga Lagu: Do = D, 2/4, Pelan

1
Putih-putih begitu indah, itu layarnya mulai kelihatan
Yang berlayar tentunya sudah pada pulang

Kalau dilihat dari berat laju jalannya
Sepertinya akan banyak sungguh hasilnya

O… kalau melihat hidupnya orang pelayaran
Berbantal ombak berselimut angin selama waktu

Orang pelayaran banyak sungguh bahayanya
Bisa dibilang kerja bermodalkan nyawa

2

(Lihat) itu perahunya susah menepi
Yang menunggu bersorak-sorai seakan marah

Perahunya berlabuh menceburkan menggara
Turun si jurugan, jurumudi dan pandega
Bersyukur selamat sampai ke darat

Jurumudi berkata: “Untung tidak ada angin kencang”
Yang menunggu sama bergembira tak ada bandingnya
Ikan dibagikan kepada sanak saudara yang ada

3

Pria wanita tua dan muda
Semua sibuk membagikan ikan di bawah
Penjual ikan banyak yang sama siap sedia
Yang hendak menjajakan ikan ke kota besar

Semua wajahnya sama bahagia kelihatan
Penjual ikan tersenyum karena mesem karena bakal banyak mendapat keuntungan

Tapi yang satunya tidak memikirkan
Bahwa kerja pelayar bermodal nyawa

Sekilas Keterangan Tangga Lagu: Do, 2/4, Pelan

Tangga lagu “Do = D, 2/4, Pelan” menunjukkan bahwa lagu ini diatur dalam kunci D mayor, dengan irama 2/4 yang sering digunakan dalam lagu-lagu yang mengandung unsur ritme yang tenang namun stabil.

Irama pelan ini mencerminkan suasana reflektif dan melankolis, yang cocok dengan tema lagu tentang kehidupan pelayar yang penuh dengan resiko namun diwarnai dengan harapan dan kebersamaan.

Struktur ini membantu menekankan pentingnya setiap kata dalam lirik, membuat pendengar lebih meresapi pesan moral yang ingin disampaikan.***

Respon (2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Esai Dimadura: &Quot;Tukin Yang Hilang Adalah Penghinaan Terhadap Dunia Akademik&Quot; Oleh Dauri Aziz
Essai

ESAI, DIMADURA — Keputusan pemerintah untuk tidak membayar…