“Pers adalah suara rakyat. Ketika pers dibungkam, demokrasi kehilangan nadinya.” – Raja Ram Mohan Roy
TARÈKA, DIMADURA – Dalam momentum Hari Pers Nasional (HPN) 2025, CEO Netranews.co.id, Moh. Sadam Husen, S.H., menegaskan bahwa jurnalisme bukan sekadar penyampai berita, tetapi instrumen utama dalam menegakkan keadilan dan supremasi hukum. Menurutnya, pers harus tetap independen dan berani mengungkap kebenaran tanpa intervensi kepentingan tertentu.
“Pers memiliki peran strategis dalam menjaga keseimbangan demokrasi. Ketika sebuah berita dipublikasikan, bukan hanya fakta yang tersampaikan, tetapi juga pertanggungjawaban moral dan hukum atas informasi tersebut,” kata Sadam.
Kebebasan pers di Indonesia telah dijamin oleh konstitusi melalui Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. Namun, ia mengingatkan bahwa kebebasan tersebut bukan tanpa batas.
Setiap jurnalis, tegasnya menambahkan, wajib berpegang teguh pada prinsip due diligence dalam verifikasi berita agar tidak melanggar hak asasi individu atau merugikan kepentingan publik.
“Menjadi jurnalis bukan hanya soal menulis, tetapi juga mempertanggungjawabkan setiap kata yang disampaikan. Pers yang berintegritas harus mampu menjalankan fungsi kontrol sosial tanpa tendensi dan manipulasi,” tegasnya.
Sadam juga mengajak insan pers untuk terus meningkatkan profesionalisme di tengah maraknya disinformasi dan berita yang bias.
Ia juga menekankan pentingnya pelatihan jurnalistik yang berorientasi pada investigasi mendalam, sehingga media tidak sekadar menjadi alat propaganda, melainkan garda terdepan dalam menyajikan informasi yang kredibel.
“Tugas kita bukan hanya melaporkan kejadian, tetapi juga membentuk opini publik yang sehat. Pers harus menjadi pengawal keadilan, bukan corong kepentingan,” tambahnya.
Dalam refleksi HPN 2025, Sadam mengajak seluruh jurnalis untuk tidak takut dalam menyuarakan kebenaran, sekaligus memahami batasan hukum agar tidak terjebak dalam sengketa pers.
“Menulis adalah bentuk perjuangan. Di tangan jurnalis, kata-kata bisa menjadi kekuatan yang menggugah atau justru melukai. Pilihan ada di tangan kita,” pungkasnya.
Hari Pers Nasional 2025 diharapkan menjadi titik balik bagi pers Indonesia untuk semakin profesional, bertanggung jawab, dan tetap menjadi benteng demokrasi yang kokoh. ***