TOMANG NASIONAL – Penyair Nasional asal Sumenep-Madura, Abdul Hadi WM, wafat hari ini, Jumat tanggal 19 Januari 2024.
Penyair sekaligus budayawan asal Sumenep-Madura ini lama mengabdi sebagai guru besar di Universitas Paramadina.
Abdul Hadi WM meninggal dunia tepat di usianya yang ke 78 tahun. Ia dikabarkan meninggal pada pukul 03.36 WIB pagi tadi di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto.
Kabar tersebut dipastikan dengan unggahan salah satu putrinya, Gayatri Muthari dalam akun facebooknya.
“Innalilahi wa innailaihi rojiun. Telah wafat ayahanda kami Abdul Hadi WM pada pukul 3.36 dini hari,” tulis Gayatri, sembilan jam yang lalu.
“Jenasah akan disemayamkan di rumah duka: Vila Mahkota Pesona Jatiasih, Bojong Kulur dari RSPAD Gatot Subroto. Dan rencananya akan dimakamkan di taman pemakaman setempat ba’da salat Jumat,” imbuhnya.
Gayatri lalu menyampaikan kepada rekan atau sahabat yang memiliki kepentingan terkait apapun kepada ayahandanya agar menghubunginya melalui akun WhatsAppnya. “Mohon hubungi wa saya saja ya,” ucapnya.
Sebelum meninggal, Abdul Hadi WM masih sempat mendapatkan perawatan intensif selama beberapa hari di rumah sakit tersebut.
Ratusan ucapan belasungkawa pun membanjiri layar berbagai platform media sosial untuk sosok yang ahli di bidang filsafat itu.
Universitas Paramadina, melalui unggahan di Instagram resminya juga menyampaikan belasungkawa atas kepergian penyair Abdul Hadi WM.
“Telah berpulang ke rahmatullah: Prof. DR. Abdul Hadi WM (78 tahun) Guru Besar Fakultas Falsafah dan Peradaban Universitas Paramadina pada hari Jumat, 19 Januari 2024 di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto dikarenakan sakit,” tulis akun @universitas_paramadina.
“Semoga amal ibadahnya diterima Allah SWT dan mendapat tempat terbaik di sisi-Nya. Aamin,” lanjut admin medsos Universitas Paramadina.
Sebagaimana diketahui, sastrawan yang mempunyai nama lengkap Abdul Hadi Widji Muthari ini lahir di pada 24 Juni 1946.
Selain aktif mengabdi di Universitas Paramadina sebagai guru besar ilmu filsafat, Abdul Hadi WM terbilang penyair yang produktif melahirkan karya berupa buku sastra. Seperti, Semesta Maulana Rumi, Pembawa Matahari, Kembali ke Akar Kembali ke Sumber, dan masih banyak yang lainnya.
Karyanya di bidang tasawuf, antara lain yang berjudul Tasawuf yang Tertindas, sebagaimana diunggah Ahmad Badrus Solihin dalam akun facebooknya.
Di antara puisinya yang terkenal, antara lain berjudul “Tuhan, Kita Begitu Dekat”, “Laut Cinta”, dan lain sebagainya. Berikut ini kutipan 2 puisi tersebut.
Tuhan, Kita Begitu Dekat
Tuhan
Kita begitu dekat
Sebagai api dengan panas
Aku panas dalam apimu
Tuhan
Kita begitu dekat
Seperti kain dengan kapas
Aku kapas dalam kainmu
Tuhan
Kita begitu dekat
Seperti angin dengan arahnya
Kita begitu dekat
Dalam gelap
Kini aku nyala
Pada lampu padammu
1976
Laut Cinta