NEWS DIMADURA, SUMENEP – Sebanyak 473 mahasiswa STKIP PGRI Sumenep, Madura, Jawa Timur, menjalani prosesi wisuda pada Selasa, 22 Oktober 2024.
Acara yang berlangsung khidmat di Gedung Adi Poday, Kolor Sumenep, dimulai sekitar pukul 08.00 WIB dan turut mencakup lulusan diploma dari Akademi Kesehatan Sumenep (AKS).
Wisuda ini merupakan angkatan ke-XX dengan mengangkat tema “Mengabdi untuk Negeri,” mencerminkan komitmen kampus untuk berkontribusi terhadap pembangunan daerah.
Dalam sambutannya, Ketua STKIP PGRI Sumenep, Asmoni, menekankan bahwa institusi pendidikan ini telah memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di Kabupaten Sumenep.
Hal ini tercermin dari keberhasilan alumni yang berkarir di berbagai sektor, termasuk birokrasi dan pendidikan.
Asmoni menyampaikan bahwa STKIP PGRI Sumenep terus beradaptasi dengan kebutuhan zaman melalui berbagai inovasi dan kerja sama.
“Kami telah menjalin kerjasama dengan institusi pendidikan di Malaysia untuk memberikan pengalaman pendidikan berkualitas bagi mahasiswa kami,” ujarnya.
Kerjasama ini, baik di tingkat nasional maupun internasional, diklaim telah menghasilkan lulusan yang kompeten.
Dia juga menyoroti tingginya permintaan apotek di Madura terhadap lulusan AKS STKIP PGRI Sumenep, dengan sejumlah apotek yang sudah mengajukan permohonan untuk merekrut apoteker.
“Permintaan tidak hanya datang dari Sumenep, tetapi juga Pamekasan,” tegas Asmoni.
Menurutnya STKIP PGRI Sumenep menawarkan berbagai program studi, antara lain Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Bimbingan dan Konseling, Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, serta Pendidikan Matematika. Di sisi lain, Akademi Kesehatan Sumenep juga membuka jurusan Farmasi.
Dalam upaya meningkatkan pemerataan pendidikan, Asmoni mengungkapkan rencana pembangunan kampus kedua yang akan berlokasi di daerah Kepulauan Sumenep.
“Kami telah menyiapkan lahan, dan sekarang kami menunggu rencana pelaksanaannya. Ini merupakan langkah konkret untuk memastikan pendidikan berkualitas dapat diakses hingga ke pelosok daerah,” tutupnya.***