Sosok dr. Erliyati dan Revolusi 7 Tahun RSUDMA Sumenep
PROFIL TOKOH, DIMADURA — Perjalanan tujuh tahun dr. Erliyati sebagai Direktur RSUD dr. Moh. Anwar (RSUDMA) Sumenep mencatat sederet perubahan mendasar.
Sejak April 2019, sosok dokter yang dikenal tenang dan solutif ini menggagas berbagai langkah inovatif yang merevolusi sistem pelayanan dan pengelolaan rumah sakit daerah terbesar di ujung timur Pulau Madura itu.
Salah satu inovasi penting yang digagas adalah program digitalisasi layanan, mulai dari sistem pendaftaran online, rekam medis elektronik, hingga sistem antrean digital. Inovasi ini dirancang untuk memangkas waktu tunggu pasien dan memberikan pengalaman layanan yang lebih efisien.
“Ini bertujuan mempercepat alur pelayanan sekaligus meminimalkan antrean manual yang kerap menjadi keluhan pasien,” kata dr. Erliyati, Minggu (1/6).
Tak hanya itu, RSUDMA Sumenep juga menjadi rumah sakit pertama di Madura yang berhasil mengadopsi teknologi operasi tanpa pisau bedah, yakni metode Radio Frequency Ablation (RFA). Metode ini memberikan opsi yang lebih aman dan nyaman bagi pasien.
“Teknik mutakhir Radio Frequency Ablation (RFA) hanya butuh sayatan seukuran jarum suntik. Tidak terlalu sakit, rendah risiko. Pasien juga cepat pulih,” paparnya.
Demi mendukung kecepatan dalam pemberian obat, RSUDMA juga menambah jumlah depo farmasi untuk pasien rawat jalan.
“Depo farmasi rawat jalan yang semula hanya satu, kini ditambah menjadi dua. Ini menjadi solusi untuk pasien rawat jalan saat hendak mengambil obat yang selama ini dikeluhkan karena prosesnya lama,” bebernya lebih lanjut.
Tak hanya fokus pada pelayanan medis, dr. Erliyati juga mendengar kebutuhan pasien dari sisi non-medis, seperti transportasi saat pulang dari rumah sakit.
“Setelah sehat, keluarga pasien kesulitan mencari mobil antar. Manajemen RSUD Sumenep mendengar aspirasi itu. Maka hadir program bernama La Sehat, yang mengantar pasien secara gratis,” pungkas Direktur RSUDMA Sumenep.
Keberhasilan dr. Erliyati selama tujuh tahun menjabat tidak lepas dari keberanian dalam berinovasi dan kemampuannya dalam mengelola sumber daya rumah sakit secara efektif dan manusiawi.
Sekadar diketahui, saat ini ia tengah menjalankan ibadah haji bersama sejumlah kepala OPD lain di Tanah Suci, Makkah. Di antaranya, Kepala Badan Riset Inovasi Daerah (BRIDA) Sumenep, Benny Irawan, ST, MT, dan istrinya (Desy Kusumayanti, ST).
Kemudian juga Direktur Bisnis PT BPRS Bhakti Sumekar (Cahya Wiratama) dan Camat Pragaan Sumenep (Indra Hermawan, S.Sos, MM).
7 Poin Prestasi dr. Erliyati sebagai Direktur RSUDMA Sumenep (2019–2025)
| No | Prestasi | Deskripsi Singkat |
|---|---|---|
| 1 | Digitalisasi Layanan | Penerapan sistem pendaftaran online, rekam medis elektronik, dan antrean digital. |
| 2 | Operasi Tanpa Pisau | Implementasi metode Radio Frequency Ablation (RFA) pertama di Madura. |
| 3 | Penambahan Depo Farmasi | Penambahan depo farmasi rawat jalan untuk mempercepat pelayanan obat. |
| 4 | Layanan Transportasi Gratis | Inovasi program La Sehat untuk antar pasien secara cuma-cuma. |
| 5 | RSUDMA Ramah Lansia dan Disabilitas | Penyesuaian fasilitas bagi kelompok rentan. |
| 6 | Pelayanan Terintegrasi | Sinkronisasi antarunit pelayanan untuk mempercepat proses medis. |
| 7 | Peningkatan Akreditasi Rumah Sakit | RSUDMA berhasil mempertahankan status akreditasi paripurna. |
***
Follow akun TikTok dimadura.id untuk update video berita terbaru.
Follow







