TAREKA DIMADURAID – Cara membuka pidato menggunakan Bahasa Madura sebenarnya tidak jauh beda dengan cara membuka pidato menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa lain sebagainya.
Hanya saja, pembukaan pidato bahasa Madura yang bagus adalah yang mengandalkan khas sastra bahasa Madura, walaupun pada umumnya, para penceramah di Madura lebih suka membuka pidato dengan bahasa Arab.
Berikut ini adalah 3 Model Pembukaan Pidato Bahasa Madura yang bisa paramaos praktekkan saat ikut lomba atau menjadi pembicara di khalayak publik.
3 Model Pembukaan Pidato Bahasa Madura
Sebenarnya ada banyak model pembukaan pidato bahasa Madura, termasuk salah-satunya dengan menggunakan lalonget atau bahasa sastra khas Madura.
Namun demikian, di sini redaksi hanya hendak menyajikan 3 saja model pembukaan pidato bahasa Madura yang bagus dan lumrah digunakan. Antara lain:
1. Dengan cara menyisipkan okara bahângsalan, parèbhâsan, saloka kona, apalagi jika pandai memainkan bunyi kalimat dengan memanfaatkan irama okara kakanthen, maka pembukaan pidato bahasa Madura akan lebih memikat.
2. Sebagaimana biasa dipraktekkan oleh para penceramah di Madura, biasanya mereka akan mengawali pidato dengan untaian doa atau satu pepatah dalam bahasa Arab yang penuh makna dan harapan.
3. Adalah dengan cara membuat kata pengantar menggunakan sastra pemanis seperti, pantun, paparekan, syair, bhâk-tebbhâghân, atau kutipan anekdot bahasa Madura (paleggirân).
Lebih detail seperti apa contoh teks pembukaan pidato bahasa Madura, silakan paramaos beralih ke postingan sebelumnya: 5 Contoh Pembukaan dan Penutupan Pidato Bahasa Madura.
Prinsip-prinsip Penting dalam Pembukaan Pidato secara Umum
Pembukaan pidato memegang peranan penting dalam menarik perhatian pendengar dan menetapkan suasana saat presentasi. Berikut adalah kriteria pembukaan pidato yang bagus:
1. Menggugah Perhatian
Pembukaan sebaiknya memiliki elemen yang menarik perhatian pendengar, seperti pertanyaan retoris, kutipan, atau fakta menarik.
2. Relevan dengan Audiens
Pembukaan seharusnya relevan dengan audiens dan konteks acara. Menunjukkan pemahaman terhadap kebutuhan atau kepentingan pendengar.
3. Jelasnya Pernyataan Tujuan
Menyampaikan tujuan pidato secara jelas sehingga pendengar mengetahui apa yang dapat mereka harapkan dari presentasi.
4. Kreatif dalam Penyampaian
Menggunakan kreativitas dalam cara menyampaikan pembukaan, misalnya dengan anekdot, ilustrasi visual, atau analogi yang memikat.
5. Membangun Koneksi Emosional
Menciptakan koneksi emosional dengan pendengar, dapat melalui cerita pribadi, pengalaman bersama, atau menyentuh pada nilai bersama.
6. Pendek dan Padat
Pembukaan sebaiknya singkat dan padat, tidak terlalu panjang agar tidak kehilangan perhatian pendengar.
7. Mengandung Pertanyaan Strategis
Menyisipkan pertanyaan yang memancing pemikiran atau refleksi, dapat menciptakan interaksi dan keterlibatan dari pendengar.
8. Buat Kesimpulan yang Membuka Ruang Pembicaraan
Kesimpulan pembukaan seharusnya membuka ruang untuk lebih banyak pembahasan. Ini dapat diwujudkan melalui pertanyaan, tantangan, atau pernyataan merangsang pemikiran.
9. Penggunaan Humor yang Tepat
Jika sesuai dengan konteks, penggunaan humor dapat membuat pembukaan lebih menyenangkan dan menarik.
10. Keaslian dan Kepercayaan Diri
Membawakan pembukaan dengan keaslian dan kepercayaan diri dapat menciptakan kesan positif pada pendengar.
11. Pertimbangkan Gaya dan Suasana
Pembukaan seharusnya sesuai dengan gaya pembicara dan menciptakan suasana yang diinginkan untuk pidato.
12. Menghubungkan dengan Tema Utama
Menyelipkan elemen yang mengarah pada tema utama atau pesan yang ingin disampaikan.
13. Sesuaikan dengan Konteks Acara
Memastikan pembukaan sesuai dengan karakteristik dan tujuan dari acara atau pertemuan tersebut.
Pembukaan pidato yang bagus dapat menciptakan fondasi yang kuat untuk presentasi dan membangun minat serta antusiasme dari pendengar.***