dimadura
Beranda Saketheng Buku Tiga Buku Ini Merekam Peran Sentral Madura dalam Sejarah dan Pesantren

Tiga Buku Ini Merekam Peran Sentral Madura dalam Sejarah dan Pesantren

Cover 3 Buku Sejarah Madura dan Pesantren karya Zainal Fattah mantan Bupati Pamekasan, Drs. Abdurrachman mantan Bupati Sumenep, dan buku “Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren” karya Mastuhu (Foto: Doc. Dimadura)

Cropped Cropped Dimadura Logo2 1 150X150 1SEJARAH, DIMADURA — Tulisan Tadjul Arifien R. yang berjudul “Pesantren Tertua Nusantara Ada di Madura” mendapat banyak tanggapan publik yang mempertanyakan keabsahan pernyataan dalam tulisan tersebut.

Kepada redaksi, ia mengirimkan tiga buku yang menjadi referensi penting terkait keberadaan pesantren tertua nusantara yang ada di Madura, sebagaimana terbit di media ini, Sabtu (18/10/2025)

Tiga buku klasik itu menurutnya menjadi bukti kuat tentang peran sentral Madura dalam sejarah Nusantara dan perkembangan sistem pendidikan pesantren.

Buku Sejarah Madura Yang Berjudul &Quot;Sedjarah Tjaranja Pemerintahan Di Daerah-Daerah Kepulauan Di Madura Dengan Hubungannja&Quot;Buku pertama berjudul “Sedjarah Tjaranja Pemerintahan di Daerah-daerah di Kepulauan Madura dengan Hubungannja”, disusun oleh Zainal Fattah pada tahun 1951.

“Beliau adalah Bupati Pamekasan waktu itu dengan banyak tulisannya, banyak sekali tulisannya tentang Madura,” ungkap dia.

Menurutnya, buku ini mengisahkan sejarah Madura secara lengkap, mencakup empat kabupaten, yakni Sumenep, Pamekasan, Sampang, dan Bangkalan, “mulai dari masa kerajaan hingga masa modern, termasuk catatan penting tentang masuknya Islam ke Madura,” imbuhnya.

Cover Buku &Quot;Sedjarah Madura Selajang Pandang&Quot; Karya Drs AbdurrachmanSumber kedua yang dijadikan acuan adalah buku “Sedjarah Madura Selajang Pandang” karya Drs. Abdurachman, yang diterbitkan pada 1971.

Buku tersebut, kata Tadjul, memberikan gambaran menyeluruh mengenai posisi strategis Madura dalam sejarah kerajaan-kerajaan besar di Nusantara.

“Beliau sebagai Bupati Sumenep waktu itu.Ya sekarang sudah meninggal dunia lah. Sempat menjadi dosen sampai dinobatkan dengan titel profesor karena memang kepintarannya dari segi sejarah,” katanya memberikan kesaksian.

“Jadi beliau itu banyak sekali menulis sejarah tentang keberadaan Madura, dan keberadaan Madura menuju puncak kejayaan Majapahit. Jadi tanpa Madura, tidak akan ada Majapahit. Tanpa Madura, tidak akan ada Nusantara, itu kata beliau dalam buku tersebut,” tegasnya.

Hemat Tadjul, pernyataan itu menggambarkan bagaimana Madura menjadi bagian penting dari jaringan kekuasaan dan kebudayaan yang menopang berdirinya Majapahit serta terbentuknya Nusantara.

Buku Sejarah Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren Karya MastuhuSatu lagi buku berjudul “Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren” karya Mastuhu (1994), menyoroti perkembangan sistem pendidikan Islam di pesantren, termasuk pengaruh dan peran pesantren di Madura.

“Banyak yang ditulis tentang perkembangan pesantren, bagaimana meresapnya pesantren, bagaimana pesantren tertua di Nusantara ya, itu ada di Madura. Sangat bagus sekali tulisannya,” ujar Tadjul.

Ia menambahkan, buku ini menunjukkan bagaimana pesantren di Madura telah membentuk tradisi intelektual dan moral yang kuat, jauh sebelum lembaga pendidikan formal berkembang di wilayah lain.

“Selain itu, banyak buku-buku lainnya lagi karya Mastuhu ini, terutama terkait pondok-pondok pesantren di Madura,” sambung dia.

Ketiga buku tersebut, menurut Tadjul, adalah beberapa buku penopang utama dalam penelusuran historisnya tentang Madura dari sekian banyak buku sejarah lainnya .

“Itu semua memperkuat bahwa Madura bukan sekadar pulau kecil di timur Jawa, tapi poros penting dalam perjalanan sejarah dan pendidikan Islam Nusantara,” tegas

Bahwa Madura, kata dia, memiliki kontribusi besar terhadap lahirnya peradaban Islam dan sistem pendidikan pesantren di Indonesia.

“Sebagaimana telah saya ulas dalam tulisan sebelumnya, yang berjudul Pesantren Tertua Nusantara Ada di Madura,” tukasnya.

Selain 3 buku tersebut, lanjut Tadjul, yang tak kalah pentingnya juga adalah tulisan KH Saifuddin Zuhri, terbitan tahun 1979, yang berjudul “Sejarah Kebangkitan Islam dan Perkembangannya di Indonesia”.

Buku Sejarah Karya Saifuddin Zuhri, &Quot;Sejarah Kebangkitan Islam Dan Perkembangannya Di Indonesia&Quot;, (1979)“Yang isinya sama dengan judulnya,” pungkasnya.

***

Follow akun TikTok dimadura.id untuk update video berita terbaru.

Follow
Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Konten Iklan