SumenepTomang

Diundang PWI Talk, Mas Kiai Singgung Topik Money Politic

Avatar Of Dimadura
459
×

Diundang PWI Talk, Mas Kiai Singgung Topik Money Politic

Sebarkan artikel ini
Cabup Nomor Urut 1 Kh Ali Fikri A Warits (Kiri) Seusai Podcast Pwi Talk, Terima Gift Sertifikat Yang Diserahkan Langsung Oleh Ketua Pwi Sumenep, Syamsul Arifin (Sc Youtube Pwi Talk)
Cabup Nomor Urut 1 KH Ali Fikri A Warits (kiri) Seusai Podcast PWI Talk, Terima Gift Sertifikat yang diserahkan langsung oleh Ketua PWI Sumenep, Syamsul Arifin (Sc Youtube PWI Talk)

Cropped Cropped Dimadura Logo2 1 150X150 1NEWS DIMADURA, SUMENEP – Dua Calon Bupati Sumenep 2024-2029, KH Ali Fikri A Warits dan Achmad Fauzi Wongsojudo, diundang Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dalam program Kanan-Kiri Podcast yang mengangkat tema “Mengenal Lebih Dekat Calon Bupati Sumenep”.

Dalam kesempatan itu, Achmad Fauzi berhalangan hadir tetapi dialog interaktif yang dimoderatori oleh Natasya Wildan (host) tetap berlangsung bersama Mas Kiai, sapaan akrab, KH Ali Fikri A Warits, Jumat (18/10) di Cafè Rassa, Jalan Trunojoyo, Sumenep, Madura.

KONTEN PROMOSI | SCROLL ...
Harga Booking Di Myze Hotel
Contact Me at: 082333811209

“Tim PWI Talk mengundang semua Cabup untuk podcast satu panggung, hanya saja Cabup nomor urut 2 berhalangan hadir, sehingga dengan yang bersangkutan akan di-reschedule,” demikian keterangan yang tertera di pamflet PWI Talk.

Pamflet Program Kanan-Kiri Podcast Pwi Talk (Istimewa For Dimadura)
Pamflet program kanan-kiri podcast pwi talk (istimewa for dimadura)

Ada sejumlah topik yang dibahas oleh Mas Kiai atas pemantik podcast, Natasya Wildan, yang salah satunya adalah topik tentang money politic atau politik uang. Menurut Mas Kiai, masyarakat Sumenep kini sudah kian cerdas dalam berpolitik.

Cabup Mas Kiai Calon Bupati Sumenep nomor urut 1, KH Ali Fikri A Warits, atau yang akrab disapa Mas Kiai, menekankan pentingnya kecerdasan masyarakat dalam menghadapi politik uang menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sumenep 2024. Ia pun mengapresiasi meningkatnya kesadaran politik di kalangan masyarakat pada saat dialog interaktif tersebut.

“Pengalaman masyarakat dalam pemilihan umum sebelumnya menunjukkan bahwa rakyat sudah memiliki kecerdasan politik,” ujar Mas Kiai.

Ia mengungkapkan alasan mengapa pernyataan tersebut ia sampaikan di tengah diskusi demi memperkuat komitmen terhadap pemilu yang bersih dan berintegritas.

Mas Kiai kemudian menyinggung potensi bahaya yang mengintai jika calon pemimpin menggunakan politik uang sebagai strategi untuk meraih suara. Menurutnya, kandidat yang mengandalkan politik uang cenderung menyalahgunakan kekuasaan setelah terpilih.

“Saat ini, pilihan ada di tangan rakyat. Apakah mereka akan memilih calon yang menggunakan politik uang atau pemimpin yang benar-benar berorientasi pada kepentingan rakyat,” tegasnya.

Mas Kiai mengingatkan bahwa masyarakat memiliki peran krusial dalam menentukan arah kepemimpinan daerah melalui keputusan yang bijak di tempat pemungutan suara.

Lebih jauh, Mas Kiai menjelaskan pendekatan yang digunakan oleh pasangan FINAL (Fikri dan Unais Ali Hisyam) dalam kampanye mereka. FINAL menurutnya lebih mengutamakan dialog publik dan menawarkan gagasan, daripada menggunakan cara-cara instan seperti politik uang. Transparansi dan kejujuran, menurut Mas Kiai, menjadi kunci utama dalam meraih kepercayaan masyarakat.

“Kami memilih untuk fokus pada program dan ide-ide yang dapat memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat Sumenep,” jelasnya.

Ia berharap bahwa dengan pendekatan tersebut, masyarakat bisa melihat komitmen mereka dalam memajukan daerah tanpa perlu mengandalkan uang untuk mempengaruhi suara.

Dalam acara yang dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat dan insan pers ini, Mas Kiai juga membahas isu netralitas aparatur negara dalam penyelenggaraan pemilu.

Menurutnya, netralitas aparatur negara merupakan salah satu ujian terberat bagi setiap pemimpin di instansi masing-masing. Ia menilai, komitmen untuk menjaga netralitas sangat penting demi mewujudkan pemilu yang demokratis dan adil. “Kita semua harus berkomitmen untuk menciptakan pemilu yang bersih, berkeadilan, serta bermartabat,” ungkap Mas Kiai tegas.

Selain itu, ia juga mengingatkan pentingnya dukungan dari semua pihak, termasuk aparat pemerintahan, untuk menjaga kelancaran proses pemilu tanpa adanya intervensi yang tidak sesuai aturan.

Mas Kiai yang juga merupakan Ketua DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sumenep menegaskan, menjaga integritas pemilu tidak hanya tanggung jawab penyelenggara pemilu, tetapi juga masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan lainnya.

Dialog interaktif yang diadakan PWI Sumenep ini menjadi momentum penting dalam mengedukasi masyarakat untuk lebih cerdas dalam menyikapi berbagai bentuk manipulasi politik, termasuk politik uang. Mas Kiai berharap, masyarakat bisa mengambil keputusan yang benar dalam Pilkada mendatang, dan memilih pemimpin berdasarkan visi dan program kerja yang ditawarkan, bukan karena uang yang diterima.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *