NEWS SUMENEP — Lapangan Kesenian Sumenep (LKS) dipadati ribuan penonton dari berbagai penjuru Madura, Jumat (9/8) malam. Mereka datang untuk menyaksikan lomba cipta lagu musik tong-tong yang digelar pemerintah setempat.
Dalam hal ini, Pemkab Sumenep melalui Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata, (Disbudporapar) bekerjasama Forum Komunikasi Putera-Puteri Purnawirawan TNI-Polri (FKPPI) Cabang 1327 Sumenep.
Ada sekitat 14 grup yang ikut serta menyemarakkan lomba cipta lagu musik tongtong ini, sebuah genre musik yang mengakat kuat dalam tradisi Madura.
Grup tong-tong Sekar Kedaton asal Pamekasan tampil membuka acara dengan lagu berjudul ‘Arek Lancor’, disusul grup musik tong-tong asal Karangbuddi Sumenep “Pornama Alam”, dengan gubahan lagunya yang berjudul ‘Gili Iyang’.
Arya Madhurâ asal Kasengan Sumenep membawakan lagu ciptaan mereka “Pantai Lombang”, dilanjutkan penampilan “Lanceng Kermata” asal Saronggi, dengan lagu “Sape Sonok”.

Secara bergantian, mereka saling unjuk kebolehan menampilkan kekayaan dan keunikan musik tong-tong dengan karakter masing-masing grup.
Febri, salah seorang penonton asal Candi Attas Kecamatan Dungkek Sumenep, merasa terhibur dengan acara ini. Dia mengutarakan, dirinya bersama istrinya kebetulan sedang healing di sekitar jantung Kota Sumenep, Taman Adipura. “Ndak tahunya ada rame-rame, ya kita mampir aja sekalian,” ujarnya.
Menurut dia, kegiatan semacam ini tidak hanya bermanfaat bagi pelaku UMKM tetapi juga berperan dalam pengembangan bakat pemuda.
“Itu banyak yang jualan, maka pastinya UMKM ikut jalan. Untuk pengembangam bakat para pemuda saya kira juga iya, manfaatnya juga di situ. Intinya bagus lah,” tukas Febri, menerka-nerka peran kegiatan ini untuk pembangunan di Sumenep.
Kadisbudporapar Mohammad Iksan mengungkapkan, lomba cipta lagu ini memperebutkan hadiah total sebesar Rp10 juta.
“Ini se-Madura, tujuannya adalah memberi warna baru pada musik tong-tong, sehingga dapat menarik perhatian masyarakat luas,” jelas Iksan.
Selain itu, lanjut Iksan, juga untuk memperkaya repertori lagu tong-tong dengan karya-karya inovatif. “Dengan lagu-lagu baru ciptaan mereka ini, kami harap musik tong-tong semakin menarik perhatian masyarakat, khususnya di Jawa Timur dan Madura,” katanya.
Para peserta diminta untuk mengangkat tema budaya, wisata, dan pendidikan dalam penampilan mereka. “Selain untuk menumbuhkan kreativitas, juga mengenalkan objek wisata yang ada di Sumenep,” tambah Iksan.
Kategori penghargaan meliputi lima penyaji terbaik, satu juara umum, dan juara favorit yang ditentukan melalui polling on the spot.
“Semoga budaya-budaya lokal di Madura, khususnya di Sumenep, bisa terus lanjut dikumandangkan oleh para generasi muda,” tutup Kadis Mohammad Iksan.***