NEWS SUMENEP—Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Wiraraja bekerja sama dengan Karang Taruna Tunas Muda (KTTM) Desa Lenteng Timur menggelar sosialisasi pendidikan politik yang ditujukan untuk generasi muda.
Kegiatan ini dilaksanakan pada Sabtu, 10 Agustus 2024, dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran politik di kalangan pemuda, yang diharapkan mampu mengubah paradigma negatif yang selama ini melekat pada politik.
Hadir dalam acara tersebut Deddy Setiadi, Sekretaris Desa, serta 30 orang pemuda dan masyarakat di balai desa Lenteng Timur, Sabtu (10/08/24).
Dr. Mohammad Hidayaturrahman, M.Ikom, dosen Universitas Wiraraja yang dikenal sebagai salah satu pakar pengamat politik, menjadi pemateri dalam acara tersebut.
Dalam paparannya, Dr. Hidayaturrahman menekankan bahwa politik bukanlah sesuatu yang buruk seperti yang sering dipersepsikan sebagian kalangan. “Politik adalah usaha untuk mencapai kehidupan yang baik,” katanya.
SAKÈTHÈNG
Ia menambahkan bahwa segala aktivitas dalam kehidupan sehari-hari sejatinya tidak lepas dari aspek politik, sehingga penting bagi generasi muda untuk memahami hal ini dan mengubah mindset negatif terkait politik.
Menurut Hidayaturrahman, masih banyak pemuda yang memandang politik sebagai sesuatu yang kotor dan tidak sehat.
Paradigma ini menurutnya perlu diubah agar tidak membatasi pemahaman dan partisipasi politik di kalangan generasi milenial.
“Padahal, politik itu bergantung pada bagaimana kita menyikapi dan mengambil keputusan,” tegasnya.
BACA JUGA:
Lebih lanjut, menanggapi situasi politik di Sumenep, Hidayaturrahman juga menyoroti bahwa kota ini telah lama mempertahankan integritas politik yang sehat.
Ia mencatat bahwa pada periode sebelumnya, Sumenep pernah memiliki jumlah calon bupati terbanyak dalam sejarahnya, menunjukkan kompetisi yang sehat di antara putra-putri terbaik daerah.
Sementara itu, Ketua Karang Taruna Tunas Muda, Moh. Hamdan H., menegaskan bahwa pendidikan politik bagi pemuda adalah kunci untuk membentuk warga negara yang terampil dan berpengetahuan luas tentang sistem politik.
“Pendidikan politik bagi pemilih pemula bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran dan meningkatkan pemahaman agar tidak golput,” ungkapnya.
Kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi generasi muda di Sumenep untuk lebih aktif dan kritis dalam berpolitik, sekaligus menjadi agen perubahan yang mampu membawa dampak positif bagi masyarakat luas.
Sementara itu, Deky Dwi Kurniawan, anggota Karang Taruna yang berperan sebagai ketua panitia acara ini menyoroti kekhawatirannya terhadap situasi politik saat ini di Sumenep.
“Melihat situasi politik saat ini, Sumenep seakan kehilangan semangat demokrasi. Isu calon tunggal dalam Pilkada 2024 ini membuat masyarakat tidak memiliki pilihan yang sesuai dengan hati nurani,” ucapnya.***