SumenepTomang

Polres Sumenep Belum Rilis Penangkapan 2 Terduga Kasus Narkoba Dungkek?

Avatar Of Dimadura
452
×

Polres Sumenep Belum Rilis Penangkapan 2 Terduga Kasus Narkoba Dungkek?

Sebarkan artikel ini
4Bae39B8 Fd5B 4302 A17D C3Caa164Be44

Cropped Cropped Dimadura Logo2 1 150X150 1NEWS DIMADURA, SUMENEP – Penanganan kasus narkoba di Polsek Dungkek, Sumenep, menuai tanda tanya besar. Hingga saat ini, Minggu (19/1/2025), Polres Sumenep belum merilis secara resmi penangkapan dua terduga pelaku, RM (34) dan RS (38), meski keduanya telah diamankan sejak awal Januari 2025.

Sementara itu, nama Riyanto, yang disebut sebagai bandar dalam penyidikan, masih bebas berkeliaran tanpa status Daftar Pencarian Orang (DPO).

Tampilkan Bisnis Anda di Sini | SCROLL ...
Kirim Karya Bahasa Madura
Contact Me at: 082333811209

Ketidakjelasan status kasus ini memunculkan dugaan bahwa ada upaya Restorative Justice (RJ) untuk RM dan RS, sebagai langkah yang justru melemahkan pemberantasan jaringan narkoba di kabupaten paling timur Pulau Madura.

Dugaan Restorative Justice dan Misteri Riyanto

Dalam wawancara dengan Plt Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti S., ia menegaskan bahwa RJ dilakukan berdasarkan aturan hukum yang berlaku.

“RJ itu tidak melihat batas umur. Mereka bisa dilakukan RJ karena ketergantungan,” ujarnya, Jumat (17/1/2025).

Namun, sumber terpercaya menyebut RJ ini bukan sekadar pemulihan bagi pengguna, melainkan celah yang memungkinkan Riyanto lolos dari jerat hukum.

Selain itu, proses rehabilitasi terhadap RM dan RS disebut berbiaya tinggi. Informasi yang dihimpun menyebutkan bahwa keluarga tersangka diminta membayar Rp30 juta per orang agar dapat mengakses fasilitas ini.

Widiarti tidak membantah adanya biaya dalam rehabilitasi. “Rehabilitasi itu memang mahal. Kasus sebelumnya di RSUD Moh. Anwar, biayanya sekitar Rp17 juta,” ungkapnya.

Namun, ketika ditanya mengapa Riyanto tidak segera ditetapkan sebagai buronan meskipun dua tersangka telah menyebut namanya dalam penyidikan, Widiarti menyatakan bahwa penetapan DPO memerlukan barang bukti yang melekat.

“Kalau kasus narkoba itu beda dengan pidana umum. Harus ada barang bukti yang menempel pada pelaku,” katanya.

Polisi Kesulitan, Aktivis Meragukan

Keberadaan Riyanto masih menjadi misteri. Polisi mengklaim telah melakukan penggerebekan, tetapi tidak menemukan barang bukti yang cukup untuk menangkapnya.

“Kami sudah mendatangi rumahnya, tetapi tidak ada barang bukti,” ujar Widiarti.

Namun, pernyataan ini dipertanyakan oleh aktivis Gerakan Rakyat Timur Daya (GARDA). Ketua GARDA, Reno Kurniawan, menilai kepolisian seolah enggan menetapkan Riyanto sebagai buronan.

“Jika RJ terhadap dua tersangka selesai, maka alasan untuk menangkap Riyanto semakin sulit. Jangan sampai ini jadi dalih polisi untuk tidak menuntaskan kasus ini,” tegasnya.

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Dungkek, Aipda Joko Dwi, mengungkapkan bahwa upaya penggerebekan terhadap Riyanto beberapa kali dilakukan, tetapi selalu berujung nihil.

“Tadi malam kami gerebek rumahnya setelah dapat laporan warga. Tapi sudah tutupan semua, entah bocor atau bagaimana,” katanya, Minggu lalu (12/1/2025).

Kasatreskoba Polres Sumenep, AKP Anwar Subagyo, ketika dikonfirmasi terkait langkah lebih lanjut, memilih menghindari wawancara dengan alasan sedang mengikuti Zoom meeting.

Rilis Penangkapan Lain, Tetapi Bukan RM dan RS

Di tengah kritik terhadap penanganan kasus Riyanto, Polsek Dungkek justru merilis penangkapan tiga pelaku narkoba di Desa Jaddung pada Kamis (16/1/2025).

Mereka adalah OSA (27), SA (29), dan HA (28), yang ditangkap dengan barang bukti sabu seberat 2,31 gram.

Selain itu, Satresnarkoba Polres Sumenep juga mengumumkan penangkapan dua tersangka lainnya, KUR (20) dan MFQ (24), di depan Taman Tajamara, Rabu (15/1/2025). Dari mereka, polisi menyita paket sabu serta alat hisap.

Namun, hingga kini, tidak ada rilis resmi mengenai status RM dan RS, dua tersangka yang disebut-sebut memiliki informasi penting terkait jaringan Riyanto. Publik pun bertanya-tanya, apakah kasus ini sengaja didiamkan?

***

Foto Bersama Fosgama Selesai Buka Puasa Bersama Di Kairo Mesir (Dokumentasi/Dimadura.id)
Komunitas

News Dimadura, Sumenep – Forum Studi Keluarga Madura Mesir (Fosgama), yang terdiri atas mahasiswa asal Sumenep yang sedang menempuh studi di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, mengadakan acara buka puasa bersama…