NEWS DIMADURA, GAPURA – Ikatan Alumni Annuqayah (IAA) se-Timur Daya mengadakan Haul Akbar Masyayikh Pondok Pesantren Annuqayah yang meliputi wilayah Gapura, Batuputih, Dungkek, dan Batang-Batang. Ribuan alumni dari 4 kecamatan itu tampak memadati ruang pertemuan Graha Nuansa BMT NU Jatim, Gapura, Minggu tanggal 3 November 2024.
Area parkir Graha Nuansa yang luas juga sesak oleh kendaraan jemaah yang hadir. Suasana ruangan berkapasitas 4000 orang itu terasa khidmat dengan lantunan Hymne dan Mars Annuqayah yang menggema di seluruh sudut.
Dalam ceramahnya, KH Muhammad Al-Faiz Sa’di Amir memberikan apresiasi atas terselenggaranya Haul Akbar Masyayikh Annuqayah. Menurutnya, kegiatan haul ini merupakan wujud rasa syukur terhadap para masyaikh, kiai, dan guru yang telah berjasa membimbing para santri di pesantren.
“Terutama para almarhumin. Ini adalah bentuk kesyukuran kita kepada masyaikh yang telah mendidik kita di pesantren. Maka kegiatan haul kali ini adalah salah satu wujud rasa syukur dengan berkumpul bersama-sama memanjatkan doa yang ditujukan kepada para masyayikh,” tuturnya.
Lebih lanjut, Kiai Faiz menjelaskan konsep asbabun mansiah atau “sebab-sebab yang dilupakan.” Ia menceritakan kisah seseorang yang diberi nikmat luar biasa di surga berkat doa dari anak-anaknya, meskipun ia tidak menyadari apa yang memberinya kenikmatan tersebut.
“Malaikat menjawab bahwa nikmat besar yang diraihnya di surga itu berkat panjatan doa-doa terbaik dari anakmu kepadamu,” jelasnya.
Kiai Faiz juga menyoroti nilai-nilai yang diwariskan Masyayikh Annuqayah, seperti keikhlasan, kehati-hatian, wara’, dan sabar—sikap-sikap yang harus diteladani para alumni sebagai bekal menghadapi masyarakat.
Ketua panitia, Kiai A Tirmidzi Mas’ud, menyampaikan bahwa Haul Akbar ini sudah kelima kalinya dilaksanakan, namun baru pertama kali berkolaborasi dengan tiga kecamatan lainnya.
“Untuk acara Haul Masyayikh kali ini berkolaborasi dengan 3 kecamatan lainnya untuk bersama-sama melaksanakan haul kali ini,” ujarnya.
Sebelum menutup ceramah, Kiai Faiz menegaskan bahwa acara ini murni untuk mengenang masyaikh, tanpa terpengaruh dinamika Pilkada Sumenep 2024. “Pembentukan panitia 4 bulan sebelumnya. Jadi jauh dari hiruk pikuk Pilkada,” tandasnya.***