NEWS DIMADURA – Warga Desa Sema, Kecamatan Gapura, Kabupaten Sumenep, berinisiatif memperbaiki jalan rusak sepanjang 700 meter secara swadaya, setelah bertahun-tahun tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah. Perbaikan dimulai Kamis (04/10/2024), dengan melibatkan gotong royong masyarakat setempat.
Jalan yang diperbaiki adalah penghubung utama bagi empat desa di Kecamatan Gapura, yaitu Desa Gapura Tengah, Gapura Timur, Tamidung, dan Kolpo.
Kondisi jalan tersebut sudah lama rusak dan terakhir kali diperbaiki sekitar 10 tahun yang lalu. Namun, karena kurangnya perawatan, kerusakan jalan kembali terjadi dan menghambat aktivitas transportasi antar desa.
Koordinator kegiatan, Khoiru, menjelaskan bahwa ini bukan kali pertama warga Desa Sema melakukan perbaikan jalan secara mandiri.
“Tahun kemarin kami juga melakukan perbaikan secara swadaya, sekarang merupakan kelanjutan dari perbaikan yg kemarin,” ujarnya kepada media ini, Selasa 8 Oktober 2024.
Berbeda dari tahun sebelumnya, kali ini, lanjut Khoiru, warga memutuskan untuk mengecor jalan sepenuhnya, mengingat tingkat kerusakan yang lebih parah.
“Kami dengan warga sekitar melakukan pengerjaan dengan di cor total, karena keadaan jalan yang hancur parah. Dan kami melakukannya dengan bahan dan alat seadanya,” imbuhnya.
Pihaknya menargetkan, renovasi jalan sepanjang 700 meter ini selesai dalam tujuh hari. Sebab itu, proses pengerjaan dilakukan hingga larut malam agar jalan cepat dapat digunakan kembali.
“Mengingat tingginya volume kendaraan yang melewati jalan tersebut, jadi kami bersama warga sekitar bekerja nonstop sampai jam 12 malam,” tutur Khairu.
Disampaikan, seluruh dana yang digunakan merupakan hasil patungan masyarakat tanpa bantuan dari pemerintah. Dana yang terkumpul digunakan untuk membeli bahan-bahan seperti semen, batu koral, dan pasir.
“Pengumpulan bahan sudah kami lakukan sejak sebulan lalu, kemudian setelah terkumpul, baru dilakukan perbaikan,” katanya.
Meskipun baru 700 meter yang dapat diperbaiki, Khoiru dan warga berencana melanjutkan perbaikan secara bertahap hingga total 2 kilometer pada akhir tahun 2024.
Sebelum menutup keterangan, Khairu mewakili masyarakat setempat berharap pemerintah bisa lebih memperhatikan kondisi infrastruktur di wilayah tersebut.
“Kalau masalah harapan terhadap pemerintah, ya sudah dari dulu kami mengharap diperbaikinya, tapi semua tidak sesuai harapan,” pungkasnya.***
Respon (1)