NEWS SUMENEP, DIMADURA – Petani di Kabupaten Sumenep segera merasakan manfaat transformasi digital di sektor pertanian. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Sumenep tengah menyiapkan sistem transaksi langsung antara petani dan pedagang besar melalui aplikasi Silang Tani.
Langkah awal telah dilakukan dengan rencana kunjungan ke sejumlah pedagang besar di dua kota utama, Surabaya dan Malang. Kunjungan tersebut menjadi bagian dari strategi DKPP untuk membangun kerja sama dagang jangka panjang dan efisien bagi petani.
“Ya ini, minggu ini kita ada rencana berkunjung ke beberapa pedagang besar di Surabaya dan Malang,” kata Kepala DKPP Sumenep, Chainur Rasyid, Jumat (11/4), saat diwawancara di ruang kerjanya.
Dalam kunjungan itu, DKPP akan mengikat nota kesepahaman (MoU) agar transaksi hasil pertanian petani Sumenep dapat dilakukan langsung melalui Silang Tani. Inovasi ini diyakini akan memangkas rantai distribusi dan memperkuat posisi tawar petani.
“Para petani di Kabupaten Sumenep, suplainya, transaksinya bisa langsung di situ, di aplikasi Silang Tani. Tidak melalui pihak-pihak lain, dari petani langsung ke pasar online,” ujar Kadis Inong.
Menurutnya, selama ini banyak petani kesulitan menembus pasar besar karena ketergantungan pada perantara. Dengan sistem ini, petani bisa langsung menjual produk unggulannya ke mitra dagang strategis.

Sumenep sendiri memiliki beragam komoditas pertanian berkualitas tinggi. Beberapa di antaranya adalah timun lokal, cabai jamu, srikaya, bawang merah, pisang kepoh, hingga cengkeh dari Pulau Karamian di Kecamatan Masalembu.
“Kita kan punya varietas yang bagus. Timun Sumenep itu luar biasa, nggak ada di kabupaten lain. Cengkeh di Karamian juga kualitasnya bagus luar biasa,” ujarnya bangga.
Bahkan, menurut Kadis Inong, cengkeh dari Karamian telah memiliki jalur transaksi langsung dengan pasar di Toli-toli, Sulawesi Tengah. Ini menunjukkan bahwa potensi pertanian Sumenep sudah layak dikembangkan dalam skala nasional hingga ekspor.
Aplikasi Silang Tani dikembangkan sebagai solusi digital untuk mendukung produktivitas, efisiensi, dan kesejahteraan petani. Sistem ini juga sejalan dengan program pemerintah pusat untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional.
“Yang sedang kita genjot sekarang itu ya padi, jagung, dan pangan lainnya. Kita ingin petani tetap produktif dan punya pasar tetap,” pungkasnya.
Ke depan, aplikasi ini tidak hanya menjangkau pasar luar daerah, tetapi juga membuka peluang bagi petani lokal untuk mengakses harga yang adil dan transparan, sekaligus meningkatkan daya saing produk pertanian Sumenep.***