SumenepTomang

DKPP Sumenep Siap Sambungkan Petani ke Pasar Besar

Avatar Of Dimadura
370
×

DKPP Sumenep Siap Sambungkan Petani ke Pasar Besar

Sebarkan artikel ini
Cerah: Dua Pengendara Motor Boncengan Lewat Depan Kantor Dkpp Sumenep, Yang Berlokasi Di Jl. Manikam No.29 A, Dalem Anyar, Bangselok, Kec. Kota Sumenep, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur 69416, Jumat Siang Tanggal 11 April 2025 (Foto: Mazdon/Doc. Dimadura)
CERAH: Dua Pengendara Motor Boncengan Lewat Depan Kantor DKPP Sumenep, yang berlokasi di Jl. Manikam No.29 A, Dalem Anyar, Bangselok, Kec. Kota Sumenep, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur 69416, Jumat siang tanggal 11 April 2025 (Foto: Mazdon/Doc. Dimadura)

Cropped Cropped Dimadura Logo2 1 150X150 1NEWS SUMENEP, DIMADURA – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep terus mendorong transformasi digital di sektor pertanian melalui pengembangan aplikasi Silang Tani. Dalam waktu dekat, aplikasi ini akan mulai dioptimalkan sebagai jembatan langsung antara petani lokal dan pasar besar di luar daerah.

“Ya ini, minggu ini kita ada rencana berkunjung ke beberapa pedagang besar di Surabaya dan Malang,” ungkap Kepala DKPP Sumenep, Chainur Rasyid, dalam wawancara dengan media ini, Jumat (11/4), di ruang kerjanya.

Kunjungan ini bertujuan membangun kerja sama konkret dengan pelaku usaha besar. Nantinya, DKPP Sumenep akan mengikat nota kesepahaman (MoU) dengan para pedagang besar agar transaksi produk pertanian bisa langsung dilakukan melalui aplikasi Silang Tani.

“Untuk mengoptimalkan aplikasi Silang Tani itu, kita akan coba membuka akses dengan para pedagang besar, kita mulai dari Surabaya dan Malang dulu,” jelasnya lebih lanjut.

Menurut pria yang akrab disapa Kadis Inong ini, selama ini petani sering kesulitan mendapatkan akses pasar yang luas karena harus melewati banyak perantara. Dengan Silang Tani, proses distribusi akan lebih efisien, cepat, dan adil bagi petani.

“Sehingga nantinya, kalau sudah terbangun komunikasi dengan para pedagang besar itu, para petani di Kabupaten Sumenep, suplainya, transaksinya bisa langsung di situ, di aplikasi Silang Tani. Tidak melalui pihak-pihak lain, dari petani langsung ke pasar online,” tegasnya.

Kadis Inong kemudian menyoroti potensi besar yang dimiliki oleh para petani Sumenep. Berbagai varietas lokal dinilai unggul dan sangat layak dipasarkan secara luas. Di antaranya adalah srikaya, cabai jamu, dan timun lokal Sumenep yang disebut tidak ada tandingannya di kabupaten lain.

“Kita kan punya varietas yang bagus, hasil pertanian di Sumenep banyak. Seperti srikaya, cabai jamu, timun. Timun itu varietas Sumenep itu luar biasa, nggak ada di kabupaten lain,” ungkapnya.

Tak hanya itu, lanjut dia menjelaskan, bahwa Sumenep memiliki potensi komoditas seperti bawang merah, pisang kepoh, hingga cengkeh dari Pulau Karamian, Masalembu. Varietas cengkeh dari wilayah tersebut menurutnya bahkan sudah terhubung dengan pasar di Toli-toli, Sulawesi Tengah.

“Perlu diketahui, varietas cengkeh di Karamian, Pulau Masalembu itu bagus luar biasa ya. Mungkin karena kedekatan dengan Toli-toli di sana ya, jadi transaksinya langsung dengan masyarakat Toli-toli di sana,” ujarnya.

Meski saat ini fokus utama DKPP adalah pada komoditas pendukung program nasional seperti padi dan jagung untuk mendukung swasembada pangan, namun sektor hortikultura dan rempah-rempah juga tidak luput dari perhatian.

“Untuk saat ini, yang sedang kita genjot itu adalah yang sejalan dengan program pemerintah pusat, yaitu swasembada pangan. Seperti padi, jagung, dan pangan-pangan lainnya,” imbuhnya.

Sebagai bagian dari program nasional tersebut, DKPP Sumenep bahkan telah menggelar panen raya serentak tahun lalu bersama Presiden RI. “Kita panen raya di Saronggi ya, kemarin,” pungkasnya.

Dengan hadirnya aplikasi Silang Tani, DKPP Sumenep berharap ekosistem pertanian digital dapat tumbuh dan membawa manfaat besar bagi kesejahteraan petani lokal serta membuka peluang dagang lintas wilayah secara berkelanjutan.***