SumenepTomang

Nasabah Bank Mandiri di Sumenep Tertipu, Uang Jutaan Rupiah Raib Akibat Kebocoran Data?

Avatar of Ari SI
429
×

Nasabah Bank Mandiri di Sumenep Tertipu, Uang Jutaan Rupiah Raib Akibat Kebocoran Data?

Sebarkan artikel ini
Potret Kantor Bank Mandiri cabang Sumenep Madura Jawa Timur (Foto Istimewa for dimadura)
Potret Kantor Bank Mandiri cabang Sumenep Madura Jawa Timur (Foto Istimewa for dimadura)

cropped cropped dimadura logo2 1 150x150 1NEWS DIMADURA, SUMENEP–Seorang nasabah Bank Mandiri cabang Sumenep Madura Jawa Timur, Rifki, mengungkapkan kekecewaannya setelah menjadi korban penipuan terkait program kartu kredit yang ditawarkan oleh bank tersebut. Rabu (25/09/2024).

Rifki mengaku, setelah mengikuti program kartu kredit, dirinya dihubungi oleh nomor tak dikenal yang mengaku sebagai pihak Bank Mandiri. Setelah menerima panggilan tersebut, uang di rekeningnya mendadak terkuras hingga lebih dari Rp 4 juta.

KONTEN PROMOSI | SCROLL ...
Pasang iklan bisnis dimadura
PASANG BANNER, HUBUNGI KAMI: 082333811209

“Saya tidak pernah pakai uangnya. Tiba-tiba ada dana keluar sebesar Rp 4 juta. Apa-apaan ini,” ujar Rifki dengan kesal.

Menurut Rifki, awalnya ia tertarik dengan penawaran kartu kredit dari Bank Mandiri dengan limit Rp 5 juta.

Ia pun mengikuti seluruh proses administrasi yang disyaratkan, termasuk menunggu pengiriman kartu kredit yang dijanjikan akan dikirim melalui jasa pos.

Namun, sebulan berlalu, kartu kredit yang dijanjikan tak kunjung tiba. Ketika Rifki kembali dihubungi oleh seseorang yang mengaku dari bank Mandiri, ia diberi informasi bahwa limit pinjamannya ditingkatkan menjadi Rp 10 juta.

Setelah berkomunikasi, kartu kredit tersebut akhirnya sampai pada hari Senin, sesuai dengan janji penelepon.

“Saat kartu itu sampai, penelepon menelpon lagi dan tahu bahwa kartu sudah saya terima,” jelasnya.

Tidak lama setelah itu, Rifki kembali menerima telepon dari nomor yang mengatasnamakan Bank Mandiri, meminta konfirmasi data dirinya.

Karena informasi yang diminta sesuai dengan data yang ia daftarkan, Rifki tidak curiga dan menjawab pertanyaan tersebut.

Tanpa diduga, usai panggilan itu, uang di rekeningnya terkuras hingga Rp 4,7 juta. Anehnya, Rifki mengklaim tidak pernah memberikan kode OTP (One-Time Password) karena penelepon pun tidak memintanya.

Ia segera melaporkan kejadian tersebut ke Bank Mandiri cabang Sumenep, namun tanggapan yang diterimanya justru menambah kekecewaannya.

Pihak Bank Mandiri menyatakan bahwa sistem menunjukkan dana tersebut telah digunakan untuk membeli handphone di Jakarta. Meskipun Rifki membantah telah melakukan transaksi tersebut, bank tetap meminta dirinya untuk melunasi tagihan.

“Mereka tetap meminta saya untuk bayar. Padahal saya tidak pernah pakai uang itu, baik untuk belanja online maupun offline,” kata Rifki dengan nada kecewa.

Lebih lanjut, Rifki merasa dipersalahkan karena menerima panggilan dari nomor selain yang terdaftar sebagai kontak resmi Bank Mandiri. Ia juga mengungkapkan kekesalannya terhadap Bank Mandiri yang dianggapnya gagal melindungi data pribadi nasabah.

“Yang membuat saya marah adalah bagaimana data pribadi nasabah bisa bocor ke pihak lain. Selama saya bertransaksi di bank lain, tidak pernah ada kejadian seperti ini,” tuturnya.

Rifki juga menyoroti bahwa ternyata dirinya bukan satu-satunya korban. Saat melakukan pengecekan BI Checking di Bank Mandiri, ia mendengar bahwa ada banyak nasabah lain yang mengalami kasus serupa. Rifki menuntut Bank Mandiri Sumenep bertanggung jawab atas kebocoran data pribadi nasabahnya.

“Kasus ini menambah kekhawatiran masyarakat terhadap keamanan data nasabah di lembaga perbankan,” tutupnya

Sementara itu, Kepala Cabang Bank Mandiri Sumenep, Opon Soepandi, hingga kini belum memberikan tanggapan apapun terkait kasus ini.

Upaya konfirmasi yang dilakukan oleh media melalui pesan WhatsApp pada 20 dan 23 September 2024 juga tidak mendapatkan respons, hingga sampai berita ini dinaikkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *