SumenepTomang

Orasi Politik Ra Mamak: “Sumenep Adalah Ibu Nusantara”

Avatar Of Dimadura
943
×

Orasi Politik Ra Mamak: “Sumenep Adalah Ibu Nusantara”

Sebarkan artikel ini
Ra Mamak, Saat Menyampaikan Orasi Politiknya Di Hadapan Pendukung Paslon Final Di Lapangan Ambunten Timur, Minggu 17 November 2024 (Istimewa For Dimadura)
Ra Mamak, saat menyampaikan orasi politiknya di hadapan pendukung Paslon FINAL di lapangan Ambunten Timur, Minggu 17 November 2024 (Istimewa for dimadura)

Cropped Cropped Dimadura Logo2 1 150X150 1NEWS DIMADURA, SUMENEP – KH. Salahuddin A. Warits atau Ra Mamak menggugah semangat pendukung pasangan pasangan calon bupati dan wakil bupati Sumenep nomor urut 01, KH. Ali Fikri dan KH. Muh. Unais Ali Hisyam (FINAL), melalui orasi politiknya tentang sejarah kejayaan Sumenep. Orasi ini disampaikan seusai acara doa dan tahlil bersama di Lapangan Ambunten Timur, Ahad (17/11/2024).

“Sumenep adalah penanda bagi masyarakat Indonesia dalam melihat peradaban yang maju di Nusantara,” ungkap Ra Mamak, mengawali orasinya.

KONTEN PROMOSI | SCROLL ...
Harga Booking Di Myze Hotel
Contact Me at: 082333811209

Ra Mamak kemudian mengenang masa kejayaan abad ke-12 Masehi, ketika Sumenep memainkan peran penting dalam sejarah Nusantara.

Ia menjelaskan bagaimana Arya Wiraraja, pemimpin Sumenep kala itu, berkirim surat kepada Mongolia, menyoroti ketidakadilan di Singasari. Diplomasi ini membuka jalan bagi pasukan Tartar untuk datang dan mendukung lahirnya Majapahit, peradaban besar Nusantara.

“Itu tahun 1200-an. Sekarang sudah 2024, kondisi jalan di Sumenep masih memalukan,” sindirnya, membandingkan kejayaan masa lalu dengan kondisi saat ini.

Ra Mamak membagi sejarah Sumenep dalam dua fase penting: fase nasionalisme yang dipelopori Arya Wiraraja dan fase religius yang dimulai dari Bindara Saod hingga Sultan Abdurrahman. “Yang kelak melahirkan peradaban baru bernama Majapahit. Dan, inisiatornya adalah Arya Wiraraja,” tegasnya.

Namun, ia menyayangkan tata kelola pemerintahan saat ini yang dinilainya tidak mencerminkan warisan kepemimpinan Sumenep di masa lalu. “Justru sekarang tata kelola pemerintahan tampak sembarangan,” kritiknya.

Ra Mamak berharap, pemimpin Sumenep mendatang mampu mempelajari dan merefleksikan sejarah sebagai landasan membangun masa depan. “Karenanya, berulangkali saya katakan dan saya tegaskan, Sumenep itu adalah ibu Nusantara,” serunya dengan lantang.

Mengakhiri pidatonya, ia menitipkan pesan mendalam: “Saya titipkan Sumenep yang keramat ini, Sumenep yang merupakan warisan dari para inisiator Nusantara, para waliyullah, para ulama kepada siapapun yang akan terpilih sebagai pemimpin nanti.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *