NEWS DIMADURA, SUMENEP – Pasangan calon nomor urut 01, KH. Ali Fikri dan KH. Muh. Unais Ali Hisyam (FINAL), memantapkan langkah menuju Pilkada Sumenep 2024 dengan optimisme tinggi. Salah satu fokus utama mereka adalah Kecamatan Ambunten, kampung halaman Cawabup Kiai Unais, dengan target meraih dukungan hingga 80 persen.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam acara doa dan tahlil bersama untuk Pilkada Sumenep damai dan beradab oleh Koordinator Muhibbin Mas Kiai, Kiai A. Kurdi Khan, Minggu (17/11/2024).
“Insyaallah, di atas 80 persen FINAL,” seru Kiai Kurdi Khan di tengah ribuan pendukung yang memadati Lapangan Ambunten Timur.
Kiai Kurdi menegaskan, dukungan besar di Ambunten didorong oleh hubungan emosional masyarakat dengan Kiai Unais yang berasal dari wilayah tersebut.
Selain itu, pencalonan Kiai Fikri disebutnya sebagai bentuk konsensus dari masyayikh Pondok Pesantren Annuqayah, yang selama lebih dari seabad menjadi pelopor pendidikan di Sumenep.
“Ini bukan inisiatif pribadi Kiai Fikri, tetapi dorongan ulama dan pesantren untuk memperluas kontribusi ke ranah politik demi menyejahterakan masyarakat,” jelasnya.
Lebih lanjut, Kiai Kurdi menyebutkan keunggulan pasangan FINAL dibanding kandidat rival, yakni pasangan calon Achmad Fauzi Wongsojudo dan KH Imam Hasyim (FAHAM).
Jika menang, pasangan Kiai Fikri dan Kiai Unais menurutnya tidak akan terbebani oleh utang kampanye dan sepenuhnya akan fokus menjalankan program untuk rakyat.
“Kalau ada calon yang mengeluarkan banyak duit, jangan tanya program. Dia akan sibuk melunasi utangnya dulu,” ujarnya.
“Nah, Kecamatan Ambunten, dengan basis dukungan besar ini, menjadi salah satu titik krusial bagi Paslon FINAL dalam meraih kemenangan yang diharapkan. Ini yang harus kita jaga dan pastikan nanti di hari penghitungan suara,” imbuhnya.
Ia kemudian menyampaikan harapan agara masyarakat Ambunten tetap senantiasa berdoa dan menyatakan dukungan agar Pilkada Sumenep berjalan damai, aman, dan melahirkan pemimpin yang benar-benar peduli terhadap rakyat.
“Semoga kemenangan FINAL menjadi awal baru untuk tata kelola pemerintahan yang lebih berpihak pada masyarakat,” pungkas Kiai Kurdi.***