CongkopObituari

Sejarah Silsilah Cakraningrat dalam Garis Keturunan Marissa Haque

Avatar of dimadura
559
×

Sejarah Silsilah Cakraningrat dalam Garis Keturunan Marissa Haque

Sebarkan artikel ini
Sejarah Silsilah Cakraningrat dalam Garis Keturunan Marissa Haque (Istimewa/Doc. Dimadura)
Sejarah Silsilah Cakraningrat dalam Garis Keturunan Marissa Haque (Istimewa/Doc. Dimadura)

cropped cropped dimadura logo2 1 150x150 1OBITUARI, DIMADURA – Marissa Haque, seorang aktris, politikus, dan figur publik, memiliki garis keturunan yang menghubungkannya dengan salah satu dinasti berpengaruh di Nusantara, yaitu Cakraningrat dari Madura.

Melalui garis keturunan ibunya, Mieke Soeharijah binti Cakraningrat, Marissa mewarisi silsilah yang kaya dengan sejarah kerajaan Madura.

KONTEN PROMOSI | SCROLL ...
Pasang iklan bisnis dimadura
PASANG BANNER, HUBUNGI KAMI: 082333811209

Dalam esai ini, kita akan membahas garis silsilah Cakraningrat dari kakek-neneknya, orang tuanya, hingga anak-anaknya, serta memahami peran dinasti Cakraningrat dalam sejarah Indonesia.

Silsilah Marissa Haque

Untuk memahami silsilah Marissa, penting untuk mengetahui garis keturunan dari ibunya yang bernama asli Mieke Soeharijah binti Cakraningrat.

Nama Cakraningrat sendiri berakar dari penguasa Madura yang memerintah pulau tersebut selama beberapa abad, berperan penting dalam politik kerajaan Nusantara.

Skema sederhana garis keturunan Marissa Haque:

Sejarah Dinasti Cakraningrat

Dinasti Cakraningrat pertama kali muncul pada abad ke-17 dengan penguasa yang bernama Cakraningrat I (Raden Prasena).

Dinasti ini kemudian menjadi penguasa Madura yang kuat dan berhasil membangun kekuatan politik serta ekonomi di wilayah tersebut. Nama Cakraningrat berarti “cahaya bumi,” menggambarkan kekuatan pengaruh yang dimiliki keluarga ini.

Menurut berbagai sumber sejarah, Cakraningrat pertama adalah penguasa Madura Barat yang diakui oleh Kerajaan Mataram pada masa pemerintahan Sultan Agung. Keturunannya terus berkuasa di wilayah Madura Barat, dan bahkan beberapa kali ikut serta dalam konflik kerajaan di Jawa.

Buku Sejarah Madura: Kerajaan Hingga Kolonial (Harsja W. Bachtiar, 1985, Balai Pustaka, hal. 123) menyebutkan bahwa pada puncak kekuasaannya, Dinasti Cakraningrat juga terlibat dalam pertarungan politik dengan kekuatan kolonial Belanda dan kerajaan-kerajaan di Jawa.

Beberapa penguasa Cakraningrat memiliki hubungan yang kompleks dengan kekuatan kolonial dan kekuatan lokal lainnya, yang seringkali diwarnai dengan perlawanan serta kerja sama dalam diplomasi.

Mieke Soeharijah, Ibu Marissa Haque

Mieke Soeharijah adalah sosok kunci dalam garis keturunan Marissa Haque yang menghubungkan dirinya dengan Dinasti Cakraningrat. Mieke lahir sebagai keturunan langsung dari keluarga Cakraningrat di Madura.

Meskipun Mieke Soeharijah lebih banyak hidup di luar Madura, darah kebangsawanan Madura tetap melekat dalam dirinya. Keputusan keluarganya untuk bermigrasi ke daerah lain membawa pengaruh baru dalam kehidupan mereka, namun jejak sejarah dari Cakraningrat terus diwariskan.

Sumber dari buku Genealogi Madura (Abdurrahman, 1999, Universitas Indonesia Press, hal. 78) menguraikan bahwa keluarga Cakraningrat dari pihak ibu Marissa Haque ini adalah bagian dari cabang keluarga yang lebih modern dan telah terpengaruh oleh pendidikan Barat serta integrasi budaya nasional Indonesia.

Mieke sendiri adalah contoh bagaimana wanita keturunan bangsawan Madura berhasil meniti kehidupan di luar lingkup Madura dan berkembang dalam konteks modernisasi Indonesia.

Cakraningrat dan Pengaruhnya pada Politik Indonesia

Dinasti Cakraningrat tidak hanya berhenti sebagai penguasa lokal. Pengaruh mereka meluas hingga era kolonial dan kemerdekaan Indonesia. Keluarga besar Cakraningrat banyak yang berpendidikan tinggi, termasuk di antaranya pejabat dan intelektual yang aktif dalam politik nasional.

Hubungan keluarga Cakraningrat dengan kekuatan kolonial, terutama melalui jalur diplomatik, memberi mereka posisi strategis dalam pemerintahan Belanda, namun banyak di antaranya yang tetap berjuang untuk kepentingan lokal dan nasional.

Buku Pahlawan-Pahlawan Nasional Indonesia (Sartono Kartodirdjo, 1975, Gramedia, hal. 45) menyebutkan bahwa beberapa tokoh Cakraningrat turut berperan dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Hal ini menunjukkan bagaimana dinasti ini tidak hanya berfokus pada kekuasaan lokal, tetapi juga memahami pentingnya kemerdekaan dan modernisasi bangsa.

Anak-Anak Marissa Haque: Warisan Keturunan Cakraningrat

Marissa Haque menikah dengan Ikang Fawzi, seorang penyanyi rock dan politikus. Dari pernikahan ini, mereka memiliki dua putri, yaitu Aaliya dan Rania.

Meski generasi muda ini mungkin tidak tumbuh dalam lingkungan tradisional Madura, garis keturunan mereka tetap menyimpan sejarah panjang dari Dinasti Cakraningrat.

Aaliya dan Rania mewarisi tidak hanya darah keturunan Madura, tetapi juga pengaruh dari orang tua mereka yang aktif di dunia seni dan politik.

Ini merupakan salah satu contoh bagaimana generasi muda di Indonesia menggabungkan warisan budaya dengan tantangan modernitas.

Ya, Marissa Haque, melalui ibunya Mieke Soeharijah, mewarisi garis keturunan dari dinasti Cakraningrat yang memiliki pengaruh besar di Madura dan sejarah Indonesia.

Keluarga Cakraningrat dikenal sebagai penguasa lokal yang memiliki keterlibatan politik dan diplomatik penting selama masa kerajaan hingga masa kolonial.

Garis keturunan ini, meskipun kini telah menyebar keluar dari Madura, tetap membawa jejak sejarah yang mendalam dan berkontribusi pada sejarah bangsa.

Melalui anak-anaknya, Marissa Haque terus mewariskan nilai-nilai kebangsawanan dan kebudayaan yang telah ada dalam keluarganya selama berabad-abad.

Silsilah ini mengajarkan kita tentang pentingnya sejarah keluarga dalam membentuk identitas dan kontribusi dalam masyarakat.

Referensi:
  1. Bachtiar, Harsja W. (1985). Sejarah Madura: Kerajaan Hingga Kolonial. Balai Pustaka. Hal. 123.
  2. Abdurrahman. (1999). Genealogi Madura. Universitas Indonesia Press. Hal. 78.
  3. Kartodirdjo, Sartono. (1975). Pahlawan-Pahlawan Nasional Indonesia. Gramedia. Hal. 45.

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *