HeadlineLembagaSumenepTomang

Skandal Pemotongan Dana KIP di UNIBA Madura: Dugaan Praktik Joki dan Klarifikasi Rektor

Avatar Of Dimadura
1281
×

Skandal Pemotongan Dana KIP di UNIBA Madura: Dugaan Praktik Joki dan Klarifikasi Rektor

Sebarkan artikel ini
Gambar Ilustrasi Kasus Dugaan Pemotongan Dana Kip Uniba Madura (Doc. Dimadura)
Gambar Ilustrasi Kasus Dugaan Pemotongan Dana KIP UNIBA Madura (Doc. Dimadura)

Cropped Cropped Dimadura Logo2 1 150X150 1NEWS DIMADURA, SUMENEP – Kasus dugaan pemotongan dana KIP atau Kartu Indonesia Pintar di Universitas Bahaudin Mudhary (UNIBA) Madura pada tahun 2023 kembali mencuat ke publik.

Informasi mengenai praktik ini viral di media sosial dan menjadi perbincangan hangat di kalangan mahasiswa, orang tua, hingga masyarakat umum.

KONTEN PROMOSI | SCROLL ...
Harga Booking Di Myze Hotel
Contact Me at: 082333811209

Kasus ini melibatkan sejumlah oknum yang diduga memanfaatkan program bantuan pendidikan ini untuk keuntungan pribadi.

Potret Program KIP di UNIBA

Program KIP di UNIBA Madura dibagi dalam dua skema. Skema 1 mencakup biaya pendidikan sebesar Rp 2.400.000 dan biaya hidup Rp 2.400.000 per semester, dengan total Rp 4.800.000.

Sedangkan skema 2 hanya mencakup biaya pendidikan sebesar Rp 2.400.000 per semester. “Pada saat pengajuan, si mahasiswa hanya diminta data diri berupa KK dan KTP sebagai syarat utama,” ungkap informan terpecaya media ini, Kamis (9/1/2024).

Namun, fakta di lapangan menunjukkan ketidaksesuaian dalam pencairan dana, terutama pada tahap pertama.

Salah satu mahasiswa mengungkapkan bahwa pencairan tahap pertama untuk ribuan mahasiswa penerima KIP di UNIBA tidak diterima sama sekali. Hingga saat ini, tidak ada kejelasan mengenai ke mana dana tersebut mengalir.

Dugaan Praktik Pemotongan Dana KIP

Mahasiswa penerima skema 1 dan skema 2 tahun 2023 dilaporkan sempat tidak menerima dana KIP sama sekali pada pencairan tahap pertama di semester awal tahun itu.

Dana tersebut diduga digunakan oleh oknum yang mengatasnamakan diri sebagai perekomendasi atau “joki”.

Kepada media ini, seorang mahasiswa UNIBA, yang meminta namanya dirahasiakan, mengungkapkan bahwa dana KIP yang seharusnya diterima penuh oleh mahasiswa justru dipotong oleh sejumlah pihak.

“Masalah itu sudah viral dari tahun kemarin, hampir 70% penerima KIP tahun 2023 kemarin itu, bahkan untuk semester 1 tidak dicairkan. Informasinya, pencairan pertama full untuk oknum² di atas, seperti kating (kakak tingkat), ketum ormek, dosen dan lain-lain, yang merekomendasikan mahasiswa tersebut mendapatkan KIP,” ungkap dia, Kamis (9/1/2024).

“Pada pencairan pertama, full Rp 2.400.000 untuk skema 2 dan Rp 4.800.000 untuk skema 1, itu diambil entah oleh siapa, nggak paham, nggak ada turun ke bawah,” tambah mahasiswa tersebut.

Kenal Joki KIP

Informan lain mengatakan, beberapa mahasiswa penerima KIP Skema 1, yang punya kedekatan emosional dengan si Joki, menerima full dana KIP biaya hidup sebesar Rp2,4 juta. Tetapi, ia tetap dimintai “komisi” oleh oknum ini setelah pencairan dana.

“Jadi ada beberapa yang ikut joki itu, tetapi karena dia kenalan si joki, maka dia dapet full, tidak dimintai uang komisi pengajuan. Jadi pada pencairan pertama mereka dapat. Cuman si joki itu ngomong, seikhlasnya saja,” katanya.

Ia menambahkan, dari total uang KIP yang diterima tersebut, ada mahasiswa yang menyerahkan uang hingga Rp 1 juta atau lebih kepada si oknum.

Praktik ini tidak hanya melibatkan mahasiswa senior atau ketua organisasi mahasiswa (Ormawa), tetapi juga diduga melibatkan beberapa dosen.

“Mereka menjanjikan bantuan kepada mahasiswa untuk mendapatkan KIP dengan syarat menyerahkan sebagian dana yang cair,” imbuhnya.

Sempat Viral di Masyarakat

Kasus ini memicu keresahan di kalangan orang tua mahasiswa, hingga suatu ketika mereka dilaporkan sempat mendatangi kampus untuk meminta penjelasan.

“Itu dulu sempat ramai, sampek viral, sampek beberapa orang tua mahasiswa ada yang nompo (mendatangi kampus UNIBA),” ungkap informan.

“Di luaran, di masyarakat, di kalangan wali murid, hal ini ramai ketika itu. Tapi karena itu sudah tahun 2023, di medsos seperti Tiktok kini kabar tersebut sudah tenggelam sudah,” tambahnya.

Respons Rektor UNIBA

Merespons isu tersebut, Rektor UNIBA Madura, Rahmad Hidayat, memberikan klarifikasi melalui sebuah video yang sempat viral di TikTok.

“Jadi jujur saja ya, bahwa tidak satupun yang meminta kepada Anda dari UNIBA. Bismillahirrahmanirrahim, saya sebagai Rektor UNIBA Madura menyatakan, tidak pernah ada pemotongan KIP untuk mahasiswa UNIBA Madura,” dalih Rektor Rahmad Hidayat dalam klarifikasinya.

Ia menegaskan bahwa pihak kampus sama sekali tidak terlibat dalam pemotongan dana tersebut. “Kalau ada yang memotong, atau meminta kepada Anda, KIP yang didapatkan di rekening Anda, silakan laporkan kepada rektor. Saya yang akan lapor kepada polisi,” ujarnya.

Rahmad juga mengimbau agar mahasiswa tidak memberikan dana bantuan tersebut kepada oknum yang mengatasnamakan kampus.

“Silakan, itu adalah rezeki Anda, itu adalah garis tangan Anda. Anda boleh memberikannya kepada siapapun, tetapi jangan diberikan kepada oknum-oknum yang mengatasnamakan UNIBA Madura,” pungkasnya.

Dikonfirmasi lebih lanjut melalui sambungan selulernya, Rektor UNIBA Madura, Rahmad Hidayat, belum memberikan tanggapan terkait mencuatnya kasus dugaan pemotongan Dana KIP ini.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *