NEWS DIMADURA, SUMENEP – Wilayah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, kembali menunjukkan kerentanannya terhadap genangan air saat hujan deras mengguyur pada Selasa (21/01/2025).
Genangan air tersebut terjadi hingga Rabu, (22/01/2025) setinggi 60 cm yang menutupi Jalan Raya Pamekasan-Sumenep di Kecamatan Batuan menjadi pengingat perlunya solusi jangka panjang untuk mencegah bencana serupa.
Namun, akar masalah ini tak hanya terletak pada curah hujan tinggi, melainkan juga pada perilaku masyarakat dan pengelolaan lingkungan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep, Ach. Laili Maulidy, mengungkapkan bahwa struktur tanah rendah dan pasang air laut memperburuk situasi, terutama saat debit air sungai seperti Kali Patrian dan Kali Sarokah meluap.
Selain itu, di sebabkan dangan kondisi yang sering kali diperparah oleh sampah yang menyumbat saluran air.
“Kami sudah melakukan upaya seperti membersihkan saluran air dan mengimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan. Namun, partisipasi aktif masyarakat tetap menjadi kunci utama,” jelasnya.
Menurut Laili, situasi ini tidak hanya menimbulkan kerugian materiil, seperti kendaraan mogok atau perjalanan yang tertunda, tetapi juga mengganggu aktivitas harian warga.
Ia menegaskan sejumlah langkah mitigasi jangka panjang, seperti normalisasi sungai dan pembangunan saluran pembuangan baru sangat diperlukan.
Meski demikian, langkah-langkah teknis ini memerlukan waktu dan dukungan anggaran yang memadai. Hingga saat ini, BPBD bersama instansi terkait terus melakukan kerja bakti di sejumlah titik rawan genangan untuk mempercepat surutnya air.
Namun, Laili menegaskan bahwa upaya pemerintah tidak akan maksimal tanpa perubahan perilaku masyarakat.
“Kami mendorong warga untuk bergotong royong membersihkan lingkungan sekitar, terutama saluran air. Ini bukan hanya tugas pemerintah, tetapi tanggung jawab bersama,” tegasnya.
Ia juga menghimbau, masyarakat untuk mempersiapkan diri menghadapi potensi hujan deras hingga Februari mendatang, dengan memastikan lingkungan rumah tetap bersih dan saluran air tidak terhalang sampah.
“Dengan langkah kolektif ini, kami harapkan masalah genangan di Sumenep dapat teratasi, tidak hanya pada musim hujan ini, tetapi juga di masa mendatang,” tambahnya
Sementara itu, Majid, salah satu pengguna jalan, mengaku terlambat bekerja akibat kemacetan yang terjadi.
“Beberapa pelajar juga terpaksa berhenti di tengah jalan karena kondisi ini,” tuturnya.***