SumenepTomang

Hari Bumi 2025, Kemenag Sumenep Hijaukan Bumi dengan Gerakan 1 Juta Pohon Matoa

Avatar Of Ari Si
796
×

Hari Bumi 2025, Kemenag Sumenep Hijaukan Bumi dengan Gerakan 1 Juta Pohon Matoa

Sebarkan artikel ini
Kemenag Kabupaten Sumenep Saat Melakukan Gerakan Nasional Penanaman 1 Juta Pohon Matoa. (Foto. Istimewa /Doc. Dimadura).
Kemenag Kabupaten Sumenep saat melakukan Gerakan Nasional Penanaman 1 Juta Pohon Matoa. (Foto. Istimewa /Doc. Dimadura).

NEWS DIMADURA, SUMENEP–Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, turut ambil adil dalam Gerakan Nasional Penanaman 1 Juta Pohon Matoa yang diinisiasi oleh Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) .

Hal tersebut dalam rangka memperingati Hari Bumi ke-55 yang jatuh pada 22 April tahun 2025.

Sebagai bentuk kontribusi terhadap kelestarian lingkungan, Kemenag Sumenep melakukan penanaman sebanyak 350 pohon matoa yang dipusatkan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Sumenep.

Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kemenag Sumenep, Muh. Rifa’i Hasyim mengatakan kegiatan ini dihadiri sejumlah organisasi dan instansi seperti PCNU Sumenep, PD Muhammadiyah, GP Ansor, Fatayat NU, Muslimat NU.

Selain itu, turut hadir juga Pergunu, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Dinas Lingkungan Hidup (DLH), dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Sumenep.

“Kami mendukung penuh program penghijauan yang dicanangkan oleh Kemenag pusat,” ujarnya, Selasa (22/04/25).

Rifa’i menyampaikan bahwa hingga saat ini pihaknya telah menanam 116 pohon dan masih menunggu distribusi pohon berikutnya dari DLH Sumenep.

Penanaman dilakukan di berbagai lokasi seperti kantor Kemenag, Kantor Urusan Agama (KUA), madrasah, hingga rumah-rumah ibadah.

Ia menjelaskan, pohon matoa dipilih karena dinilai memiliki nilai ekologis dan ekonomis yang tinggi serta dikenal tahan lama.

Tanaman endemik asal Manokwari, Papua, ini diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan dan masyarakat.

“Setiap instansi yang menjadi lokasi penanaman bertanggung jawab atas perawatan pohon agar dapat tumbuh optimal,” tambahnya.

Rifa’i juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk aktif menanam pohon sebagai bentuk tanggung jawab moral dalam menjaga kelestarian bumi.

Menurutnya, aktivitas menanam pohon bukan hanya berdampak ekologis, tapi juga bernilai ibadah.

“Menanam pohon adalah amal jariyah yang akan terus mengalirkan pahala dan manfaat bagi generasi mendatang. Mari kita wariskan bumi yang hijau dan nyaman untuk anak cucu kita,” pungkasnya.***