NEWS DIMADURA, SUMENEP – Kesadaran politik masyarakat Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, semakin berkembang seiring berlangsungnya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Warga menunjukkan kedewasaan dalam menyikapi proses demokrasi dengan partisipasi yang tinggi serta sikap yang tidak mudah terprovokasi.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Sumenep, Achmad Dzulkarnain, mengapresiasi tren positif ini. Menurutnya, masyarakat kini lebih bijak dalam menerima perbedaan pilihan politik, sehingga potensi konflik dan ketegangan sosial dapat dihindari.
“Ini sesuatu yang patut kita apresiasi. Pelaksanaan Pilkada berjalan aman dan kondusif, tanpa gejolak berarti setelah tahap pemungutan serta penghitungan suara,” kata Dzulkarnain dalam keterangannya, Kamis (6/2).
Ia menambahkan, luasnya akses informasi turut berperan dalam membentuk pola pikir kritis masyarakat. Warga menjadi lebih selektif dalam menyaring berita dan tidak mudah percaya pada isu yang belum terverifikasi, termasuk hoaks yang sering muncul selama masa pemilu.
“Ini menjadi bukti bahwa kesadaran politik masyarakat semakin baik. Mereka tidak lagi mudah dipengaruhi oleh informasi yang belum jelas kebenarannya,” tambahnya.
Selain meningkatnya kesadaran politik, antusiasme masyarakat dalam memberikan suara juga menjadi indikator positif lainnya. Tingginya partisipasi dalam Pilkada 2024 menunjukkan bahwa demokrasi di Sumenep terus berkembang ke arah yang lebih baik.
Meski salah satu pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Sumenep mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) terkait hasil Pilkada, masyarakat tetap menunjukkan sikap tenang dan menghormati proses hukum yang sedang berjalan.
Dzulkarnain optimistis bahwa apapun keputusan MK nanti, masyarakat Sumenep akan menerimanya dengan kedewasaan dan tetap menjaga situasi tetap kondusif.
Sebagai langkah memperkuat persatuan pasca-Pilkada, Bakesbangpol Sumenep berencana mengadakan rekonsiliasi dengan seluruh partai politik dalam waktu dekat. Koordinasi dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), serta berbagai elemen masyarakat juga akan digelar guna membangun kembali kebersamaan.
“Kami ingin memastikan bahwa masyarakat bisa kembali bersatu dan fokus pada pembangunan Sumenep ke depan,” tandasnya.***