NEWS DIMADURA, SUMENEP – Program peluncuran kapal cepat Express Bahari yang akan melayani rute dari Pelabuhan Kalianget menuju Pulau Sapudi, Raas, dan Jangkar Situbondo menuai kritik dari legislatif DPRD Sumenep, Achmad Juhairi.
Ia menyoroti Pulau Masalembu karena tidak menjadi prioritas dalam rute kapal cepat tersebut, meskipun pulau tersebut sangat membutuhkan transportasi yang memadai.
Menurutnya, warga Pulau Masalembu yang terletak jauh dari daratan utama, mengalami kesulitan transportasi dengan waktu tempuh yang memakan 12 hingga 14 jam. Pemerintah daerah, kata dia, seharusnya mengedepankan rasa keadilan dalam pelayanan transportasi laut.
“Kalau ada program, ya harus mengedepankan rasa keadilan dan pemerataan. Jika pulau lain mendapatkan pelayanan maksimal, Masalembu juga harus demikian. Harapan-harapan itu kenapa belum terpenuhi,” tanya Juhairi melalui media ini, Kamis (10/10).
Juhairi menegaskan, bahwa Pulau Masalembu, sebagai pulau terluar dengan sumber daya kelautan dan perikanan yang melimpah, seharusnya menjadi perhatian utama dalam kebijakan transportasi pemerintah daerah.
Jarak yang jauh dan medan yang berat, katanya, menjadi alasan utama mengapa pengadaan kapal cepat harus diprioritaskan di Masalembu.
Sejalan dengan itu, Duri Ahmadi, seorang pemuda dari Pulau Masalembu, juga menyampaikan kekecewaannya terhadap kebijakan tersebut. Ia menyebut bahwa selama 10 tahun terakhir, Masalembu merasa diabaikan oleh pemerintah daerah dalam pembangunan infrastruktur, seperti listrik dan transportasi.
“Setiap rumah harus ada listrik, dan transportasi masih menggunakan kapal barang yang tidak layak. Kami berharap pemerintah daerah lebih memperhatikan keadaan Masalembu,” tegas Ahmadi.
Menurut Ahmadi, keresahan warga Pulau Masalembu ini merupakan salah satu wujud kebijakan dengan ketimpangan sosial yang nyata. Ia pun berharap pemerintah daerah segera memenuhi kebutuhan transportasi dan infrastruktur di wilayah mereka.
Sekadar informasi, Kapal Cepat Express Bahari, yang dijadwalkan beroperasi mulai 13 Oktober 2024, mampu menampung hingga 364 penumpang, dengan fasilitas khusus bagi penyandang disabilitas.
Selain itu, layanan gratis disediakan bagi penumpang yang memerlukan rujukan medis ke rumah sakit di daratan, selama membawa surat rujukan dari Puskesmas.
Kapal ini merupakan hasil kerja sama antara Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, dengan PT. Pelayaran Sakti Inti Makmur, yang diharapkan dapat meningkatkan akses transportasi laut ke Pulau Sapudi, Raas, dan Situbondo, guna mendukung mobilitas serta pertumbuhan ekonomi masyarakat kepulauan.
Sebelumnya, Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo, yang sedang cuti Pilkada, menyatakan rasa syukurnya atas pembukaan trayek baru ini.
“Syukur Alhamdulillah, semoga pembukaan trayek ini bisa bermanfaat dan mempermudah akses transportasi ke Raas, Sapudi, dan Jangkar Situbondo,” jelasnya beberapa waktu lalu, sebagaimana dilansir sejumlah media.***