GharduSumenepTomangWisata

Momen Festival Ketupat & Layangan LED 2024, Para Pedagang di Pantai Lombang Panen Cuan

Avatar of dimadura
767
×

Momen Festival Ketupat & Layangan LED 2024, Para Pedagang di Pantai Lombang Panen Cuan

Sebarkan artikel ini
Salah satu peserta Festival Layangan LED 2024 sedang memajang layangannya di area selatan Pantai Lombang menunggu giliran untuk menerbangkannya bersama peserta festival lainnya Foto MazdonDimadura
Salah-satu peserta Festival Layangan LED 2024 sedang memajang layangannya di area selatan Pantai Lombang, menunggu giliran untuk menerbangkannya bersama peserta festival lainnya (Foto: Mazdon/Dimadura)

NEWS, SUMENEP – Para pedagang di Pantai Lombang, Kecamatan Batang-batang panen cuan di momen Festival Ketupat dan Layangan LED yang berlangsung selama 2 hari, mulai 15-16 April 2024.

Larisnya dagangan mereka lantaran wisata Pantai Lombang pada momen lebaran tahun 2024 ini ramai oleh pengunjung, baik dari dalam maupun luar daerah.

KONTEN PROMOSI | SCROLL ...
Pasang iklan bisnis dimadura
PASANG BANNER, HUBUNGI KAMI: 082333811209

Seperti pengakuan salah seorang pedagang asongan asal Desa Legung Kecamatan Batang-batang, Sittima (60). Perempuan paruh baya ini mengaku ikan panggang jualannya laris-manis.

Sittima (60), penjual asongan ikan panggang bumbu di Pantai Lombang, penduduk asal Desa Legung Timur, saat menjajakan dagangannya (Foto: Mazdon/Arsip Dimadura)
Sittima, penjual asongan ikan panggang bumbu di Pantai Lombang, penduduk asal Desa Legung Timur, saat menjajakan dagangannya (Foto: Mazdon/Arsip Dimadura)

 

BACA JUGA: Dirut BPRS Bhakti Sumekar Berharap 40 Kios Binaannya di Pantai Lombang Bisa Ikut Tumbuh Bersama Calender Event of Sumenep 2024

“Bâ’âri’ (Senin, 15/4, red.) bulâ nyambi ghân saratos bigghi’ ḍukalè èyabi’ kabbhi, Na’. Sanonto neko’ alhamdulillah paju 100 bigghi’,” kata Sittima, saat diwawancara wartawan dimadura, Selasa (16/4) sore.

Ia mengatakan, kemarin dirinya berhasil menjual ikan panggangnya sebanyak 200 ekor dan, hari ini laku sebanyak 100 ekor.

Harga per ekor ikan panggang bumbu yang Sittima jual bervariasi, mulai dari harga Rp 10ribu hingga ukuran yang paling jumbo Rp 35ribu.

“Engghi mon are-are biyâsana kassa’ engghi sakonè’, Cong! Mon pojhur engghi pajhu mon ghun sapolo ka ḍupolo bigghi’. Mon pareppa’na seppè, palèngan ghuna pajhu sabighi – tello bâi’,” ungkapnya, menggunakan Bahasa Madura tingkat tengah dengan logat bahasa masyarakat Desa Legung.

“Ya kalau hari-hari biasa itu ya (laku) sedikit, Nak! Kalau lagi untung, ya laku kalau cuma sepuluh hingga dua puluh ekor. Kalau pas lagi sepi, palingan hanya laku satu hingga tiga ekor,” demikian jika Sittima mengungkapkannya dalam Bahasa Indonesia.

BACA JUGA: 54 Layangan LED Hiasi Langit Lombang, Wabup Dewi Khalifah: Alhamdulillah, Cuaca dan Angin Bersahabat!

Hal serupa diakui Ghufron, pedagang layangan asal Kabupaten Sidoarjo dan seorang temannya asal Kota Bahari, Sampang, mengaku cukup senang berjualan di Pantai Lombang.

Ghufron (kanan) pedagang layangan asal Kabupaten Sidoarjo dan temannya asal Kabupaten Sampang, pose bersama di dean lapak dagangannya (Foto: Mazdon/Arsip Dimadura)
Ghufron (kanan) pedagang layangan asal Kabupaten Sidoarjo dan temannya asal Kabupaten Sampang, pose bersama di dean lapak dagangannya (Foto: Mazdon/Arsip Dimadura)

Menurutnya orang Sumenep ternyata sangat ramah dan suka bergaul. Di sela-sela saat ia melayani pembeli, ia mengaku seringkali sambil bercakap ringan dengan para pembeli.

“Tak kirain agak keras dan kasar gitu ya, mas. Ternyata cara ngomong orang Sumenep itu halus dan sopan, tidak sama dengan kabar-kabar yang berseliweran di dunia maya,” akunya kepada wartawan media ini.

Ghufron mulai membuka lapak jualannya sejak hari Jumat (12/4) lalu. Hingga kini, Selasa (16/4) sore, ia bersama temannya mampu menjual sekitar 450 layangan dagangannya.

“Syukur lah mas, itung-itung ini bisa untuk bekal kita pulang nanti. Sudah lebih dari cukup. Terima kasih masyarakat Sumenep,” ucapnya dengan wajah sumringah.

Salah seorang pengunjung Pantai Lombanh sedang memilih layangan yang hendak dibelinya (Foto: Mazdon/Arsip Dimadura)
Salah seorang pengunjung Pantai Lombanh sedang memilih layangan yang hendak dibelinya (Foto: Mazdon/Arsip Dimadura)

Sekadar informasi, pada momen lebaran tahun ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep kembali menggelar salah-satu agenda rutin dari Calender Event of Sumenep 2024.

Kali ini, program Calender Event of Sumenep di Pantai Lombang mengusung tema kegiatan “Festival Layangan LED dan Lebaran Ketupat 2024” selama dua hari, mulai Senin tanggal 15 hingga 16 April 2024.

Pada Senin malam, 54 Layangan LED berhasil diterbangkan menerangi langit Lombang. Festival Layangan LED ini diikuti delegasi dari seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Sumenep, Pegawai Puskesmas dan Kantor Kecamatan di lingkungan Pemerintah Kecamatan Batang-Batang.

Dua orang perempuan tampak santai naik kuda menyusuri pesisir Pantai Lombang (Foto: Mazdon/Arsip Dimadura)
Dua orang perempuan tampak santai naik kuda menyusuri pesisir Pantai Lombang (Foto: Mazdon/Arsip Dimadura)

Pantai Lombang menjadi salah-satu tempat destinasi wisata pantai terfavorit selain destinasi pantai lain yang ada di Kabupaten Sumenep yang tak kalah memukaunya. Seperti Pantai Slopeng, Badur, Gili Iyang, Pantai Sembilan dan lain sebagainya.

Selain pasir putih nan halus dan derai daun cemara udang, sejumlah fasilitas menarik lain yang tersedia di Pantai Lombang antara lain ada sewa naik kuda, perahu, area bermain anak, dan lain sebagainya.

Salah-satu Fasilitas Perahu Sewa yang siap memanjakan para pengunjung berlayar di Pantai Lombang (Foto: Mazdon/Arsip Dimadura)
Salah-satu Fasilitas Perahu Sewa yang siap memanjakan para pengunjung berlayar di Pantai Lombang (Foto: Mazdon/Arsip Dimadura)

Pada hari-hari biasa, tiket masuk ke destinasi ini Rp 5000 per orang plus karcis, Rp 2000 untuk jenis sepeda motor, dan Rp 10.000 untuk mobil.

Sementara pada momen liburan tertentu, harga tiket masuk berkisar antara Rp 15ribu hingga termahal pada momen festival dan lebaran ketupat tahun ini, yakni Rp 20ribu per orang.***

Respon (2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *