dimadura
Beranda Tomang Advertorial Pemuda Asal Gapura Menjadi Aktivis Kota Keris, Raih Gelar Sarjana Usai Perjuangan Penuh Air Mata

Pemuda Asal Gapura Menjadi Aktivis Kota Keris, Raih Gelar Sarjana Usai Perjuangan Penuh Air Mata

Foto: Abd Halim, seorang aktivis Kota Keris yang berasal dari sebuah desa di Kecamatan Gapura. (Istimewa/Doc. Dimadura).

Cropped Cropped Dimadura Logo2 1 150X150 1SUMENEP, DIMADURA–Kisah perjuangan Abd Halim, seorang pemuda dari salah satu desa di Kecamatan Gapura, kembali menjadi inspirasi bagi banyak anak muda di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.

‎Dengan tekad yang kuat dan dukungan penuh dari ibunya, ia berhasil menapaki jalan panjang sebagai aktivis sekaligus meraih gelar Sarjana Strata Satu (S1) di Universitas PGRI Sumenep.

‎Sejak kecil, Abd Halim hidup dalam kondisi yang tidak mudah. Ia tumbuh bersama ibunya, sementara sang ayah hanya bisa menemani perjuangannya melalui kenangan dan semangat yang diwariskan.

‎Kehidupan sebagai anak buruh tani membuat jalan pendidikannya terasa berat, namun tidak pernah mematahkan langkahnya untuk terus maju.

‎Dengan berbagai tantangan hidup, Abd Halim perlahan mengukuhkan dirinya sebagai salah satu Aktivis Kota Keris yang aktif menyuarakan perubahan sosial.

‎Kiprahnya di berbagai ruang publik membuatnya dikenal sebagai pemuda yang konsisten memperjuangkan aspirasi masyarakat bawah, terutama kaum muda dan kalangan pedesaan.

‎Puncak perjalanan panjang itu akhirnya tiba ketika ia dinyatakan lulus dan berhak mengikuti wisuda sebagai sarjana pendidikan.

‎Momen tersebut menjadi titik emosional dalam hidupnya sebuah kebanggaan yang tetap terasa pahit karena ia merayakannya tanpa kehadiran sosok ayah yang selama ini menjadi sumber kekuatan batin.

‎Meski demikian, Abd Halim menyadari bahwa gelar tersebut bukan hanya pencapaian akademik semata, melainkan simbol keteguhan dan ketahanan seorang anak buruh tani yang menolak menyerah pada keadaan.

‎Wisuda itu juga menjadi hadiah terindah bagi ibunya yang selama ini berjuang tanpa lelah memastikan pendidikan putranya tidak terputus.

‎“Gelar ini kupersembahkan untuk ayah dan ibu. Perjuangan ini belum selesai. Dengan doa ibu, saya akan terus melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya dengan penuh optimisme,” ujar Abd Halim penuh haru.

‎Kisah Abd Halim menegaskan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk menggapai pendidikan tinggi.

‎”Ini menjadi bukti bahwa anak seorang buruh tani pun mampu menembus batas dan membuktikan bahwa impian layak diperjuangkan, apa pun kondisi hidup yang melingkupinya,”tegas dia.***

Follow akun TikTok dimadura.id untuk update video berita terbaru.

Follow
Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Konten Iklan