KOSAKATA DIMADURA – Ada beberapa kosakata jorok Bahasa Madura yang tidak baik diucapkan saat berkomunikasi dengan orang lain.
Kosakata jorok ini biasanya diucapkan orang Madura sebatas hanya untuk bercanda atau bergurau dengan teman.
Namun demikian, kendatipun untuk sekadar gurauan, kosakata ini tetap tidak sopan alias melanggar norma atau tatakrama menurut etika komunikasi orang Madura.
Di bawah ini beberapa kosakata jorok bahasa Madura yang sedang trending di pencarian google. Apa arti burik beceng, pala, poke, jellik, dan semacamnya dalam bahasa Indonesia?
Contoh Kosakata Jorok
Baca juga: Prinsip, Tatakrama dan Cara Orang Madura Mengumpat Saat Marah
1. Burik beceng
Penulisan burik beceng adalah kosakata jorok dalam bahasa Madura dengan ejaan yang salah. Dalam bahasa Madura, beda cara pelafalan huruf “k” dan bhisat (‘).
Jika mendasarkan penulisan kosakata menggunakan ejaan yang baku hasil Sarasehan 1973, maka kosakata di atas seharusnya ditulis dengan: buri’ baceng, atau dengan ejaan yang baru hasil konsinyasi Balai Bahasa Jawa Timur (BBJT), yakni: buri’ bâceng.
Arti kosakata jorok buri’ bâceng dalam bahasa Indonesia adalah anus bau atau bau anus (dubur).
2. Pokena
Pokena (ejaan 1973) atau pokèna dalam ejaan Bahasa Madura yang baru, merupakan kosakata jorok yang sering dipakai untuk mengumpat seseorang saat terkejut atau saat terkena peristiwa yang mengesalkan.
Kosakata pokena berasal dari kata pokè yang berarti vagina atau alat kelamin perempuan. Contoh dalam okara bahasa Madura: Pokèna locot! Artinya, vaginamu lepas!
3. Jellik
Harusnya ditulis: Jelli’ atau jhelli’, merupakan kosakata jorok bahasa Madura yang terkadang diucapkan orang Madura saat kaget. Misal ditepuk teman dari belakang, sehingga dia pun mengucapkan: “Haddow.. Jelli’ nompa!”
BACA JUGA:
Masjid Madheghân, Bhuktè Maso’na Islam è Sampang
Parafrasa jelli’ nompa bukan berarti klitoris wanita tumpah. Kalimat atau okara tersebut diucapkan dalam kondisi alam bawah sadar; artinya tidak untuk mengatakan yang hal sebenarnya (konotatif).
4. Pala dan peller
Arti kata bahasa Madura pala (pala’) dalam bahasa Indonesia adalah alat kelamin laki-laki, penis. Kosakata ini juga sering diucapkan oleh orang Madura yang sudah tua renta dan ngalolè (kurang waras alias pikun).
Peller (baca: pellèr), sama dengan pala’, kata untuk menyebut jenis kelamin laki-laki. Peller digunakan oleh orang Madura bagian barat, sementara masyarakat Madura bagian timur menyebut pala’.
Itulah 4 kosakata jorok bahasa Madura berikut arti masing-masing dalam bahasa Indonesia. Meskipun kosakata tersebut dinilai kurang sopan, memahaminya penting untuk memperluas perbendaharaan paramaos akan kosakata dan okara bahasa Madura.
Semoga artikel ini bermanfaat sebagai referensi bagi pembaca yang ingin mendalami lebih lanjut tentang bahasa Madura. Mator sakalangkong.***