SumenepAdvertorialTomang

Rayakan Hardiknas ke-65, BPRS Bhakti Sumekar Bersama KERIS dan Disdik Sumenep Gelar Santunan 100 Anak Yatim

Avatar of dimadura
749
×

Rayakan Hardiknas ke-65, BPRS Bhakti Sumekar Bersama KERIS dan Disdik Sumenep Gelar Santunan 100 Anak Yatim

Sebarkan artikel ini
Potret Suasana di Aula Gedung Ki Hajar Dewantara, saat Momentum Perayaan Hardiknas ke-65 (Foto: Mazdon)
Potret Suasana di Aula Gedung Ki Hajar Dewantara, saat Momentum Perayaan Hardiknas ke-65 (Foto: Mazdon)

cropped cropped dimadura logo2 1NEWS, SUMENEP – Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang ke-65 tahun 2024, BPRS Bhakti Sumekar bersama dengan komunitas guru KERIS dan Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep menggelar santunan untuk 100 anak yatim.

Kegiatan ini berlangsung di Gedung Anacaraka atau Gedung Ki Hajar Dewantara yang berlokasi di Jalan Trunojoyo, Gedungan, Kecamatan Kota, Sumenep, Madura, Kamis tanggal 2 Mei 2024.

KONTEN PROMOSI | SCROLL ...
Pasang iklan bisnis dimadura
PASANG BANNER, HUBUNGI KAMI: 082333811209

Pada saat sambutan, Direktur BPRS Bhakti Sumekar, Hairil Fajar mengatakan, pihaknya bersama para guru KERIS dan Disdik Sumenep menginginkan para pelajar di Kota Keris bisa terus bersemangat dalam belajar.

Direktur Utama BPRS Bhakti Sumekar, Hairil Fajar, saat menyampaikan sambutan Hadiknas ke-65 di Gedung Ki Hajar Dewantara (Foto: Mazdon)
Direktur Utama BPRS Bhakti Sumekar, Hairil Fajar, saat menyampaikan sambutan Hadiknas ke-65 di Gedung Ki Hajar Dewantara (Foto: Mazdon)

“Sampai pinter, terutama dalam hal literasi dan pengelolaan keuangan,” katanya.

“Dan mudah-mudahan program Tabungan Simpel yang digagas BPRS Bhakti Sumekar menjadi alat untuk mendukung kemajuan pendidikan di Kabupaten Sumenep,” imbuhnya penuh harap.

Di sela-sela saat menyampaikan sambutan, Direktur Hairil Fajar sempat mengajukan kuis untuk para guru dan siswa yang hadir dengan upah hadiah berupa voucher pulsa belajar sebanyak Rp 100 ribu.

Kuis untuk para guru pendamping siswa-siswi yatim yang hadir, Direktur Hairil menanyakan sejarah mengapa pada tahun 1959 pemerintah menetapkan tanggal 2 Mei sebagai Hardiknas pertama kali. Sementara kuis untuk siswa, ia menanyakan nama lengkap Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo.

Dirut Hairil Fajar kemudian menyampaikan tujuan digelarnya kegiatan santunan untuk 100 anak yatim pada momentum Hardiknas ke-65 di Gedung Ki Hajar Dewantara.

“Karena tanggal 2 Mei ini merupakan hari lahirnya pejuang pendidikan kita, Ki Hajar Dewantara. Beliau lahir pada tanggal 2 Mei 1889,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Komunitas Edukatif, Responsif dan Inovatif Sumenep (KERIS), Mahalli mengatakan, kegiatan ini merupakan momentum refleksi untuk mendorong suksesnya program Merdeka Belajar.

Ketua KERIS, Mahalli, saat menyampaikan sambutan pada momentum Hardiknas ke-65 di Gedung Anacaraka, Kamis tanggal 2 Mei 2024 (Foto: Mazdon)
Ketua KERIS, Mahalli, saat menyampaikan sambutan pada momentum Hardiknas ke-65 di Gedung Anacaraka, Kamis tanggal 2 Mei 2024 (Foto: Mazdon)

“Ini demi menyukseskan program Merdeka Belajar, karena pada intinya refleksi dari Merdeka Belajar adalah bagaimana membentuk jiwa pelajar agar senantiasa belajar sepanjang hayat,” tuturnya.

Ketua KERIS Mahalli lanjut memberikan motivasi kepada para siswa dan siswi yang hadir agar terus bersemangat dalam belajar dan melanjutkan proses belajar hingga ke perguruan tinggi.

“Maka wahai anak-anakku, kalian jangan pernah merasa sendiri, karena kalian punya Dinas Pendidikan yang senantiasa memperhatikan dan BPRS yang juga selalu siap membantu keberlanjutan tingkat pendidikan kalian,” pungkas dia.

Dalam kesempatan yang sama, Kadisdik Agus Dwi Saputra melalui Kabid Pembinaan Ketenagaan dan GTK Disdik Sumenep, Akhmad Fairusi, S.Pd. M.A.P., menyampaikan apresiasi atas digelarnya kegiatan ini.

Kabid Pembinaan Ketanagaan Disdik Sumenep, Ahmad Fairus, saat menyampaikan sambutan Hadiknas ke-65 di Gedung Anacaraka (Foto: Mazdon)
Kabid Pembinaan Ketanagaan Disdik Sumenep, Ahmad Fairus, saat menyampaikan sambutan Hadiknas ke-65 di Gedung Anacaraka (Foto: Mazdon)

Pada momentum Hardiknas ke-65 ini, kata Fairus, doa dari para anak yatim sangatlah dibutuhkan. Dengan doa anak yatim, menurutnya proses pendidikan di Kabupaten Sumenep akan bisa terus tumbuh menjadi lebih baik.

“Doa mereka sangat istijabah atau diterima langsung oleh Allah Swt. Maka saya yakin, berkat doa mereka, pendidikan di Kabupaten Sumenep akan terus makin maju dan berkembang,” ujarnya.***

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *