NEWS, SUMENEP – Proses pemadaman kebakaran yang menghanguskan gudang kayu unik di Dusun Nangnangan, Desa Saronggi, Kecamatan Saronggi, Sumenep butuh waktu hingga 16 jam. Tim pemadam kebakaran (Damkar) dari BPBD, Tagana, PDAM dan Damkar sendiri mengaku hampir kewalahan untuk menjinakkan api yang berkobar.
Kabid Damkar Satpol PP Sumenep Sugianto mengurai peristiwa kebakaran yang melanda gudang mebel kayu milik Abdullah Bil Faqih, warga Desa Pabian, Kecamatan Kota Sumenep.
Kebakaran tersebut menurutnya berlangsung sejak pukul 20.00 WIB, Rabu (1/5) malam. Sementara pihaknya baru menerima laporan dari warga sekitar pada pukul 20.40 WIB.
BACA JUGA:
“Saat petugas damkar tiba di lokasi, kondisi kobaran api sudah besar,” katanya, Kamis (2/5).
Kobaran api yang melahap tumpukan kayu baru kelar dipadamkan pada pukul 11.00 siang, Kamis (2/5). Meskipun demikian, tim Damkar terus menyemprotkan air ke sejumlah titik kebakaran hingga pukul 12.00 WIB, dipastikan tidak ada lagi bara api yang tersisa.
“Kami masih mengisi air ke mobil tangki satu kali lagi untuk memastikan api benar-benar padam. Karena masih ada sisa asap di titik kebakaran,” ungkap Kabid Sugianto.
Proses pemadaman dilakukan dengan mengerahkan delapan armada ke tempat kejadian peristiwa (TKP). Empat unit di antaranya adalah mobil Damkar, kemudian dua mobil tangki milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dan dua unit armada milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep.
BACA JUGA:
Prinsip, Tatakrama dan Cara Orang Madura Mengumpat Saat Marah
“Kalau jumlah air yang kita kirim, mulai tadi malam sampai sekarang itu kurang lebih sudah sekitar seratusan,” katanya
Lamanya pemadaman yang menelan waktu hingga 16 jam menurutnya karena kendala jalan dan proses isi ulang air ke tangki.
“Kendalanya itu masalah air, jaraknya cukup jauh, ngambilnya di kantor Damkar itu. Kemudian akses jalannya itu satu pintu cuma. Jadi kalau ada mobil yang masuk duluan, jadi mobil damkar kesulitan untuk masuk ke lokasi,” akunya.
Selain itu, sambung dia, barang yang terbakar berupa tumpukan kayu kering yang masih aktif. “Jadi prosesnya ya agak lama, sampai habiskan ribuan ton kayu,” pungkasnya.
Hingga berita ini tayang, penyebab kebakaran gudang kayu unik milik Abdullah Bil Faqih, warga Desa Pabian, Kecamatan Kota Sumenep itu belum bisa diketahui. Polisi masih terus melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui faktor penyebab munculnya percikan api pertama kali.
“Penyebabnya belum diketahui. Polisi masih meyelidiki. Kalau kami, hanya fokus memadamkan api,” pungkasnya.
Terpisah, Kasubbag Humas Polres Sumenep mengatakan jawaban serupa. “Adanya kejadian masih dalam proses lidik,” singkat AKP Widiarti.***
Respon (1)