NEWS SUMENEP – Kampus Universitas Annuqayah merupakan perguruan tinggi yang berada di dalam pesantren. Aturan-aturan di lingkungan pesantren disesuaikan dengan keputusan yayasan, termasuk gedung perkuliahan antara putra dan putri harus dipisahkan.
Namun sangat disayangkan, pada hari Rabu (14/8/2024) kemarin. Sejumlah mahasiswa Universitas Annuqayah menggelar pertemuan dengan mengatasnamakan Fakultas Syariah, berkumpul putra dan putri dalam satu lingkaran.
Salah satu civitas kampus Moh. Jazuli menyatakan, bahwa kegiatan yang dilakukan itu menyimpang dan melanggar norma pondok pesantren.
“Kami, fakultas tidak pernah menerima konfirmasi mengenai kegiatan tersebut,” ungkap mantan Dekan Fakultas Syariah, Rabu (14/8/2024) kemarin.
Terpisah, Kepala Biro Kemahasiswaan Universitas Annuqayah, Hairil Anwar, mengaku sudah mengingatkan terkait peraturan kampus, bahwa interaksi mahasiswa putra dan putri ada batasan, karena kampus ini berada di bawah naungan pesantren.
“Mohon maaf, flyer harus direvisi, jangan digabung antara putra dan putri,” tegasnya.
Berdasarkan informasi yang didapat, pembicara dan moderator dalam kegiatan tersebut adalah kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Lancaran.
Salah satu mahasiswa yang minta namanya dirahasiakan di sini, mengatakan, apa yang dilakukan sejumlah oknum kader HMI Komisariat Lancaran itu menyimpang dari norma dan nilai-nilai pesantren yang selama ini dijalankan.
“Bahkan, saya mengingat, salah satu masyayikh Annuqayah pernah menyampaikan, bahwa lebih baik tidak ada perguruan tinggi jika harus keluar dari aturan dan kebiasaan yang ada di dalam pesantren,” terang salah satu mahasiswa yang tidak ingin disebut namanya.
Dirinya berharap, agar teman-teman mahasiswa dapat menjaga nama baik pesantren dan bisa manjalani segala nilai yang ada di dalamnya.
“Berilmu dan bertatakrama, hormati para kiai, sebab barokahnya senantiasa kita nanti,” pungkasnya.
Hingga berita ini diturunkan, Ketua HMI Komisariat Lancaran, M. Mubassyir Anna’im, belum memberikan respon. Dihubungi melalui saluran teleponnya beberapa kali, yang bersangkutan tidak menanggapi upaya konfirmasi media ini.