NEWS DIMADURA, SUMENEP–Warga Desa Bataal Timur, Kecamatan Ganding, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, terpaksa turun tangan memperbaiki jalan kabupaten yang rusak parah. Rabu, (28/01/2025).
Kerusakan ini diduga karena minimnya perhatian dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep sehingga membuat warga mengandalkan dana swadaya untuk membenahi akses utama yang menghubungkan Kecamatan Ganding, Guluk-guluk, dan Lenteng.
Kondisi jalan yang telah bertahun-tahun dibiarkan tanpa perbaikan ini kerap membahayakan pengendara.
Warga akhirnya berinisiatif mengumpulkan sumbangan berupa pasir, batu, semen, dan air untuk menambal lubang-lubang besar yang tersebar di sepanjang jalan.
Salah seorang warga, Ainun Najib, mengatakan bahwa gotong-royong ini merupakan bentuk keprihatinan terhadap fasilitas umum yang terbengkalai.
“Hari ini, warga Bataal Timur dan Bataal Barat bersama-sama memperbaiki jalan yang sudah rusak parah. Kami tidak bisa terus menunggu janji pemerintah,” kata Ainun (28/01/2025).
Menurut Ainun, sudah banyak warga yang menjadi korban akibat jalan berlubang. Ia berharap Pemkab Sumenep segera turun tangan sebelum kondisi semakin memburuk.
“Kami sadar bahwa fasilitas umum adalah tanggung jawab bersama, tetapi pemerintah juga harus hadir. Kalau tidak, kami akan terus berinisiatif memperbaikinya sendiri,” tambahnya.
Dihari yang sama, Komisi III DPRD Sumenep juga menyoroti kondisi tersebut sebagai tanda gagalnya Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) dalam menjalankan tugasnya.
Anggota Komisi III, Ahmadi Yazid, mengapresiasi inisiatif warga, tetapi juga mengkritik lambannya respons pemerintah daerah.
“Ini menunjukkan kepedulian warga, tapi di sisi lain juga menjadi bukti bahwa pemerintah daerah gagal memenuhi hak masyarakat untuk mendapatkan infrastruktur yang layak,” ujar Ahmadi.
Ia mendesak Pemkab Sumenep segera menangani kerusakan jalan, terutama mengingat musim penghujan yang berpotensi memperparah kondisi.
Ahmadi juga mengusulkan pembentukan unit reaksi cepat (URC) agar perbaikan jalan bisa dilakukan lebih sigap.
“Dengan adanya URC, perbaikan jalan bisa segera dilakukan sebelum kerusakan makin parah. Jangan sampai warga harus terus bekerja sendiri untuk sesuatu yang seharusnya menjadi kewajiban pemerintah,” tegasnya.
Hingga berita ini diturunkan Kadis PUTR, Eri Susanto, belum bisa dikonfirmasi.***