AdvertorialSumenepTomang

Atraktif dan Menghibur: Disbudporapar Sumenep Sukses Gelar Festival Jaran Serek

Avatar of dimadura
911
×

Atraktif dan Menghibur: Disbudporapar Sumenep Sukses Gelar Festival Jaran Serek

Sebarkan artikel ini
MENARI: Potret salah satu peserta Festival Jaran Serek Sumenep 2024 (Foto: Mazdon/dimadura.id)
MENARI: Potret salah satu peserta Festival Jaran Serek Sumenep 2024 (Foto: Mazdon/dimadura.id)

Logo dimadura.idNEWS SUMENEP – Peserta Festival Jaran Serek (kuda menari) yang digelar Pemkab Sumenep, Madura, melalui Disbudporapar setemapt menampilkan kreasi yang atraktif dan kreatif untuk menarik perhatian masyarakat, Minggu (19/05/2024).

Puluhan jaran serek yang mengikuti festival ini menjadi pusat perhatian warga yang menyaksikan di sepanjang jalan mulai dari Lapangan Giling hingga finish di depan Labang Mesem Keraton Sumenep.

KONTEN PROMOSI | SCROLL ...
Pasang iklan bisnis dimadura
PASANG BANNER, HUBUNGI KAMI: 082333811209

Wakil Bupati (Wabup) Sumenep, Dewi Khalifah, mengatakan bahwa pemerintah daerah melalui Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudporapar) dan Paguyuban Jaran Serek melangsungkan festival ini dengan tujuan mengajak semua elemen masyarakat agar tidak melupakan seni dan budaya serta bersama-sama melestarikan dan mempertahankannya.

Ribuan masyarakat padati area start Festival Jaran Serek 2024 di Lapangan Giling Sumenep (Foto: Mazdon/dimadura.id)
Ribuan masyarakat padati area start Festival Jaran Serek 2024 di Lapangan Giling Sumenep (Foto: Mazdon/dimadura.id)

“Pemerintah dan elemen masyarakat membangun komitmen untuk melestarikan dan mengembangkan seni dan budaya itu, seiring kemajuan ilmu dan teknologi,” kata Wabup di sela-sela melepas jaran serek peserta festival di Lapangan Giling, Minggu (19/05/2024).

Wabup Dewi Khalifah berharap festival ini dapat menjadi media edukasi bagi generasi muda terkait seni dan budaya leluhur masyarakat, sehingga menjadi motivasi untuk melestarikannya. Kegiatan seperti lomba, festival, termasuk pagelaran seni dan budaya lainnya diharapkan mampu menarik minat generasi muda untuk tetap menjaga dan mengembangkan warisan budaya ini.

Dalam era modern ini, perubahan masyarakat tidak hanya terjadi pada pola pikir, tetapi juga pada selera budaya dan seni. Oleh karena itu, menurut Wabup Dewi Khalifah, inovasi dan kreasi dalam kesenian dan kebudayaan sangat diperlukan agar budaya dan seni masyarakat Sumenep bisa bertahan dan langgeng di masa mendatang.

”Jika kesenian dan kebudayaan kita tidak berinovasi dan berkreasi, jangan harap budaya dan seni masyarakat Sumenep bisa langgeng dan bertahan di masa mendatang. Jadi perlu berinovasi dan berkreasi untuk mempertahankan dan melestarikannya,” tegasnya.

Wabup Dewi Khalifah juga mengingatkan pentingnya memikirkan generasi penerus. Apabila tidak ada regenerasi yang melestarikan seni budaya, Jaran Serek bisa punah dengan sendirinya. Tantangan ini harus dihadapi bersama, mengingat semakin berkurangnya generasi muda yang melanjutkan keunggulan seni dan budaya Jaran Serek bisa menyebabkan budaya ini tergerus oleh perkembangan zaman.

Salah satu peserta Festival Jaran Serek Sumenep 2024 tampak menggendong alat musik saronen (Foto: Mazdon/dimadura.id)
Salah satu peserta Festival Jaran Serek Sumenep 2024 tampak menggendong alat musik saronen (Foto: Mazdon/dimadura.id)

“Ini salah satu tantangan bersama jika semakin berkurang generasi muda yang melanjutkan keunggulan seni dan budaya Jaran Serek ini jelas tergerus perkembangan zaman,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Disbudporapar Sumenep menyatakan bahwa pemerintah daerah berkomitmen untuk menjaga dan melestarikan seni budaya warisan leluhur, termasuk Jaran Serek (kuda menari). Komitmen ini perlu mendapat dukungan dari seluruh elemen masyarakat untuk memastikan keberlangsungan budaya ini.

“Kami bersama Paguyuban Jaran Serek Kabupaten Sumenep menampilkan 60 ekor kuda (jaran) untuk mengikuti festival ini,” pungkasnya.

Selain menampilkan Jaran Serek, festival ini juga dimeriahkan dengan musik tradisional Saronen, musik Tong-tong, yang merupakan salah satu Warisan Budaya Tak Benda (WTB) Kabupaten Sumenep, dan drumband. Acara ini menjadi ajang unjuk kebolehan berbagai seni dan budaya lokal yang membuat festival semakin meriah dan menarik.

Festival Jaran Serek menjadi salah satu acara tahunan yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat Sumenep. Tidak hanya sebagai hiburan, festival ini juga menjadi wujud nyata dari upaya pelestarian budaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah dan masyarakat. Kreasi dan inovasi yang ditampilkan dalam festival ini menunjukkan bahwa seni dan budaya lokal bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa kehilangan identitas aslinya.

Dengan keberhasilan penyelenggaraan festival ini, Disbudporapar Sumenep berharap kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan di masa mendatang. Dukungan dari seluruh elemen masyarakat sangat diperlukan untuk menjaga dan melestarikan warisan budaya leluhur. Festival Jaran Serek ini membuktikan bahwa melalui kebersamaan dan komitmen, seni dan budaya lokal dapat terus hidup dan berkembang.

Melalui festival ini, masyarakat Sumenep diharapkan semakin sadar akan pentingnya melestarikan seni dan budaya lokal. Kegiatan ini juga menjadi kesempatan bagi generasi muda untuk mengenal dan mencintai budaya warisan leluhur, serta termotivasi untuk terus menjaga dan mengembangkannya.***

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *