NEWS, SUMENEP – Dana Bantuan Politik (Banpol) Partai Nasinonal Demokrasi (Nasdem) Sumenep tahun ini terancam tidak cair. Hal itu lantaran bergulirnya dugaan bahwa dalam 4 tahun terakhir, Ketua DPD Nasdem Sumenep, Moh Hosni, dinilai tidak transparan soal keuangan di tubuh partai.
Dugaan tersebut diperkuat dengan dilayangkannya surat pernyataan Bendahara Umum DPD Partai Nasdem, Taufiqurrahman, ke Bakesbangpol Sumenep, Madura, Jawa Timur, Rabu (22/5) siang.
Bendum Taufiq mengaku tidak pernah dilibatkan dalam pencairan dana Banpol selama 4 tahun terakhir sesuai tupoksinya sebagai bendahara.
“Selama saya menjadi Bendahara Umum DPD Partai Nasdem Sumenep, saya tidak pernah menandatangani surat-surat tentang keuangan, termasuk dana Banpol dari Pemerintah Kabupaten Sumenep, baik pencairan ke bank ataupun pengelolaannya, termasuk juga SPJ yang disampaikan ke Bakesbangpol,” demikian isi surat pernyataan Bendum Taufiq.
Dilayangkannya surat pernyataan tersebut karena dirinya ingin mengetahui sejauh mana pencairan dana Banpol khusus DPD Partai Nasdem Sumenep difungsikan.
“Oleh karena itu saya mohon kepada Bakesbangpol Kabupaten Sumenep, demi amannya dana Banpol, karena selama ini dana Banpol tidak digunakan sesuai fungsinya,” bunyi rincian dalam surat pernyataan Taufiqurrahman.
“Maka kami mohon kepada Bakesbangpol Kabupaten Sumenep untuk tidak mencairkan dana Banpol tahun 2024 sampai Bapak Hosni selaku Ketua DPD Partai Nasdem Sumenep memberikan keterangan yang sebenar-benarnya, dan mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan semua pengurus DPD dan DPC se Kebupaten Sumenep,” tegas dia.
BACA JUGA: Peribahasa Madura: Adigâng Adigung Adiguna
Diketahui, surat pernyataan resmi yang dilayangkan Taufiqurrahman ke Bakesbangpol Sumenep diantarkan oleh 4 orang petinggi di jajaran pengurus DPC Partai Nasdem Sumenep.
Mereka antara lain, Ketua DPC Nasdem Guluk-guluk Damiri, Ketua DPC Nasdem Saronggi Ahmad Zaini, Ketua DPC Kalianget Misnadin, Sekretaris DPC Pragaan, Anasrullah.
Saat menerima laporan, Kaban Achmad Dzulkarnain, melalui Kabid Politik dan Ormas Bakesbangpol Sumenep, Moh Bahaudin, mengaku heran atas peristiwa yang terjadi di DPD Partai Nasdem.
“Kami baru kali ini mendapatkan kasus ada yang protes dari anggota Partai Nasdem terkait pencairan dana Banpol, apalagi itu sampai mengaku tidak tahu pencairannya,” kata dia saat diwawancara media di kantornya.
Untuk itu, pihaknya akan melakukan sejumlah langkah untuk mengatasi persoalan yang terjadi di DPD Partai Nasdem Sumenep.
“Untuk pencairan dana Banpol khusus tahun 2024 bagi Partai Nasdem akan kami koreksi lagi, apakah benar pakai tanda tangan bendaharanya atau bukan,” ujar Kabid Bahaudin.
Meski demikian, Moh. Bahaudin tidak bisa mengeluarkan bukti pencairan dana Banpol DPD Partai Nasdem Sumenep yang sudah cair sejak tahun 2020 hingga 2023.
“Kalau untuk bukti berkas pengajuan selama 4 tahun dari Partai Nasdem Sumenep kami masih menunggu arahan Pak Kaban, insya Allah hari Senin depan sudah ada petunjuk,” katanya.
“Itu intinya, selama 4 tahun terakhir Partai Nasdem sudah mencairkan dana Banpol. Tapi misal tahun sekarang tidak sesuai dengan tanda tangan bendahara, pasti kami cut,” imbuhnya.
Dikonfirmasi, Ketua DPD Partai Nasdem Sumenep, Moh. Hosni, menolak upaya konfirmasi wartawan. Saat dihubungi melalui saluran selulernya, Moh. Hosni dengan sengaja menolak upaya konfirmasi tersebut.***