NEWS DIMADURA, SUMENEP – Masyarakat Kecamatan Gapura melakukan urunan cost politic sebagai bentuk dukungan terhadap pasangan Cabup-Cawabup Sumenep nomor urut 01, KH Ali Fikri A Warits dan KH Muhammad Unais Ali Hisyam (FINAL). Deklarasi dukungan ini dilaksanakan bersamaan dengan doa bersama di Mushalla Nurul Mukhtar, Desa Gapura Tengah, Kamis 26 September 2024.
Dipimpin KH Hadliri Bisyri, Pengasuh Pondok Pesantren Queen Ainul Yaqin Gapura, acara deklarasi berlangsung khidmat. “Kami guru, da’i, dan da’iyah se-Kecamatan Gapura mendukung pasangan Mas Kiai dan Kiai Unais di Pilkada tahun ini,” ujar Kiai Hadliri dalam pernyataannya, diikuti seruan dukungan dari para guru ngaji yang hadir.
Slogan kemenangan makin bergema saat Kiai Hadliri memimpin pekikan, “Final, Final, Final,” yang dijawab lantang dengan, “Menang, menang, menang,” oleh seluruh peserta deklarasi.
Kehadiran mereka menambah semangat dan keyakinan bahwa pasangan FINAL mendapat dukungan penuh dari berbagai lapisan masyarakat.
KH Ali Fikri A Warits, yang akrab disapa Mas Kiai, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas dukungan yang diberikan masyarakat. Menurutnya, pencalonannya bukanlah hasil ambisi pribadi, tetapi buah dari kehendak masyarakat yang telah lama mendorongnya maju di Pilkada. “Ini bukan keinginan saya, tapi keinginan kita bersama,” ungkapnya.
Fenomena urunan masyarakat, baik dalam bentuk uang maupun konsumsi, mempertegas kekuatan dukungan akar rumput terhadap pasangan FINAL.
Salah satu tokoh masyarakat, KH Dardiri Zubairi dari Pondok Pesantren Nasy’atul Muta’allimin, menyatakan bahwa Kiai Fikri adalah sosok pemimpin yang mengakar kuat di hati rakyat.
“Biasanya, biaya atau cost politik mengalir dari atas ke bawah, tapi kali ini berbeda. Masyarakat dengan ikhlas urunan, ini bukti Kiai Fikri adalah pemimpin yang mereka dambakan,” tuturnya.
Dalam acara tersebut, terkumpul sumbangan sebesar Rp 6.200.500. Selain itu, masyarakat juga menyumbangkan berbagai bentuk bantuan lainnya, seperti nasi kotak untuk konsumsi.
Turut hadir dalam deklarasi, beberapa tokoh penting dari pesantren terkemuka di wilayah tersebut, termasuk KH Murtadi Fadlail, Kiai Sanhaji, dan Kiai Burhan, serta tokoh-tokoh perempuan seperti Nyai Alimah dan Nyai Fauziyah.***