NEWS DIMADURA, SUMENEP – Jumlah penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah di Universitas Bahaudin Mudhary (UNIBA) Madura menurun drastis pada 2024. Dari 399 penerima di 2023, kini hanya tersisa 181 mahasiswa. Penurunan ini diduga terjadi karena adanya dugaan pemotongan dana KIP 2023 oleh oknum tertentu.
Beberapa mahasiswa mengaku tidak menerima dana secara penuh pada pencairan pertama. Seorang mahasiswa yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa sebagian besar dana yang diterima diduga dipotong oleh pihak tertentu, termasuk kakak tingkat atau pengurus organisasi mahasiswa.
“Dana pencairan pertama tidak sampai utuh ke kami. Entah kemana uang itu,” ungkapnya kepada media ini beberapa waktu lalu.
Praktik “joki” dalam pengurusan beasiswa KIP juga diduga menjadi salah satu modus dimana sebagian dana yang cair diduga diserahkan kepada pihak internal kampus.

Menanggapi isu ini, Wakil Rektor I UNIBA Madura, Budi Suswanto, membantah adanya keterlibatan pihak kampus. “Tidak satu pun pihak UNIBA yang meminta atau memotong dana KIP. Jika ada, laporkan kepada saya, dan saya akan melaporkannya ke polisi,” jelasnya kepada sejumlah wartawan, Jumat (10/1/2025).
Kasus ini sempat memicu kehebohan di kalangan mahasiswa dan orang tua penerima KIP. Mereka mendesak transparansi lebih dalam pengelolaan program ini dan meminta pemerintah menyelidiki dugaan pelanggaran agar kepercayaan terhadap KIP tetap terjaga.
Rektor UNIBA Madura, Rahmad Hidayat, menambahkan klarifikasi bahwa proses pencairan dana bantuan dilakukan langsung oleh pemerintah ke rekening masing-masing mahasiswa tanpa campur tangan kampus.

Menurutnya rekening mahasiswa penerima KIP di UNIBA Madura dibuat langsung oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti), sehingga kampus hanya menerima laporan jumlah penerima dan pencairan dana.
“Untuk pencairan uang makan di Skema 1, semuanya langsung dari pemerintah ke rekening mahasiswa. Tidak ada yang nyangkut di kampus,” tegas Rahmad.
Rahmad menambahkan, bantuan Skema 1 meliputi biaya pendidikan, uang bulanan, dan biaya hidup yang langsung diberikan kepada mahasiswa.
“Adapun bantuan UKT sebesar Rp2,4 juta ditransfer langsung ke rekening kampus,” pungkasnya.***