NEWS DIMADURA, SUMENEP – Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Sumenep terus mengoptimalkan program Rumah Tunggu Kelahiran (RTK) guna memastikan akses layanan persalinan yang lebih aman bagi ibu hamil di kepulauan. Program ini telah berjalan sejak 2024 dan berlokasi di kawasan perumahan BTN Sumenep.
Kepala Dinkes P2KB Sumenep, drg. Ellya Fardasah, M.Kes, melalui Kabid Kesehatan Masyarakat (Kesmas), Desy Febriyana, S.ST., MM.Kes, mengutarakan bahwa program RTK mendapat respons positif dari masyarakat kepulauan.
“Kebutuhan fasilitas persalinan di kepulauan kini semakin diperhatikan melalui program ini,” ungkap Desy dalam keterangannya, Kamis (6/2/2025).
Dijelaskan, dalam pelaksanaannya, setiap ibu hamil akan menjalani deteksi dini sebelum dirujuk ke RTK. Jika kondisi tidak memungkinkan, pasien akan langsung mendapat penanganan di RS Abuya sebagai rumah sakit rujukan utama.
“Tindakan deteksi dini dilakukan oleh tenaga kesehatan (Nakes) dari Puskesmas setempat atau RS Abuya di kepulauan. Jadi, tidak serta-merta pasien baru dibawa setelah tanda-tanda persalinan muncul,” jelasnya.
Dinkes P2KB Sumenep terus berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mengoptimalkan program ini. Dengan adanya RTK, diharapkan ibu bersalin dari kepulauan dapat memperoleh akses layanan kesehatan yang lebih cepat, aman, dan terjamin.
“Ke depan, program RTK akan terus dikembangkan melalui koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Sumenep guna meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat kepulauan secara berkelanjutan,” pungkasnya.***