NEWS SUMENEP, DIMADURA–Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura Jawa Timur, melalui Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) setempat, memberikan pendampingan intensif kepada korban kasus dugaan pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh seorang oknum ustadz di Kepulauan Kangean.
Kepala Dinsos P3A Kabupaten Sumenep, Mustangin, mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan pendampingan terhadap tiga orang korban dalam kasus ini.
Ketiganya merupakan santriwati dari sebuah pondok pesantren di Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean, tempat tersangka mengajar.
”Melalui sinergi dengan Kepolisian Resor Sumenep, kemarin kami melakukan pendampingan terhadap tiga korban yang diminta hadir untuk proses asesmen,” ujar Mustangin, saat dikonfirmasi di kantornya pada Senin (16/6/2025).
Dia menjelaskan, pendampingan tersebut diberikan setelah Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Sumenep menyampaikan informasi bahwa tiga korban akan menjalani asesmen oleh Polda Jawa Timur.
Ketiganya kemudian difasilitasi oleh Dinsos P3A, termasuk akomodasi selama berada di daratan Sumenep.
”Selama berada di sini, kami menyediakan fasilitas tempat tinggal, layanan psikologis, serta mendampingi mereka selama proses asesmen hingga kembali ke rumah,” kata Mustangin.
Menurut hasil penyelidikan Tim PPA dan Resmob Polres Sumenep, tersangka berinisial MS (51), warga Dusun Sumber, Desa Kalisangka, Kecamatan Arjasa, diduga telah melakukan tindakan asusila terhadap sedikitnya 10 santriwati.
MS diketahui merupakan salah satu pengasuh di pesantren tempat para korban menimba ilmu.
Meski demikian, sejauh ini kata Mustangin, Dinsos P3A baru menerima laporan dari tiga korban.
”Tujuh lainnya kemungkinan masih dalam proses pendalaman oleh aparat penegak hukum,” imbuhnya.
Ia menambahkan, pihaknya juga telah memberikan saluran komunikasi kepada korban dan keluarga agar pendampingan dapat terus dilakukan secara berkelanjutan.
”Kami ingin memastikan para korban mendapatkan perlindungan dan pemulihan secara menyeluruh, baik fisik maupun psikologis,” tutupnya. ***
Dinsos P3A Sumenep Dampingi Korban Pelecehan Seksual Oknum Ustadz di Kangean
