NEWS DIMADURA, SUMENEP – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, mengambil langkah cepat untuk mengatasi wabah penyakit yang menyerang ratusan sapi ternak milik warga. Senin, (06/01/2025).
Sebanyak 39 petugas kesehatan hewan dikerahkan untuk memberikan penanganan langsung di lapangan.
Langkah ini dilakukan menyusul laporan kematian sekitar 40 ekor sapi di Desa Prancak, Kecamatan Pasongsongan, akibat penyakit misterius.
Selain itu, ratusan sapi yang diduga terjangkit penyakit serupa terpaksa dijual oleh pemiliknya dengan harga murah.
Salah satu peternak, Naufil Hasbie, mengungkapkan bahwa sapi miliknya turut terjangkit penyakit yang belum diketahui jenisnya. Gejala yang muncul meliputi penurunan nafsu makan, keluarnya busa dari mulut, dan batuk.
“Ada sekitar 150 sapi milik warga di sini yang dijual murah karena khawatir mati. Kalau tidak dijual, mereka takut rugi lebih besar,” ujar Naufil.
Menurutnya, langkah sigap DKPP Sumenep bagi ara peternak merasa terbantu dengan penanganan cepat dan tepat yang diberikan.
Merespons kondisi ini, Kepala DKPP Sumenep, Chainur Rasyid, menyatakan pihaknya langsung mengirimkan petugas untuk memeriksa dan memberikan pengobatan.
Para petugas juga menyuntikkan obat dan vitamin untuk sapi yang terjangkit wabah tersebut.
“Dari gejala yang terlihat, penyakit ini mengarah pada virus BEF (Bovine Ephemeral Fever), tapi hasil pastinya masih menunggu uji laboratorium provinsi,” ungkap Chainur saat ditemui di kantornya, Senin (06/01/25).
Ia mengimbau para peternak untuk menjaga kebersihan kandang, tidak mendatangkan sapi baru selama musim pancaroba, dan rutin menyemprotkan disinfektan.
Selain itu, ia juga meminta agar pakan ternak, terutama rumput, diperiksa dengan baik untuk mencegah kembung pada sapi.
Chainur menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu ragu menghubungi petugas DKPP yang telah ditempatkan di masing-masing kecamatan jika mendapati gejala penyakit pada ternaknya.
Pihaknya, berharap pemantauan serta penanganan intensif yang dilakukan mampu mencegah meluasnya wabah ke daerah lain
“Saat ini, jumlah kematian sapi sudah berhenti. Dari total 40 sapi yang mati dan lebih dari 100 yang sakit, sekitar 80 ekor sudah sembuh. Kami terus memantau situasi ini,” pungkasnya.***
Your writing is like a breath of fresh air in the often stale world of online content. Your unique perspective and engaging style set you apart from the crowd. Thank you for sharing your talents with us.HABANERO88