SumenepTomang

Harga Cabai di Sumenep Meroket Menjelang Akhir Tahun

Avatar Of Ari Si
544
×

Harga Cabai di Sumenep Meroket Menjelang Akhir Tahun

Sebarkan artikel ini
Potret Salah Satu Seorang Pedagang Hj. Suidah Di Pasar Anom Tradisional Kabupaten Sumenep. (Ari Si/Dimadura).
Potret salah satu seorang pedagang Hj. Suidah di pasar Anom tradisional kabupaten sumenep. (Ari SI/Dimadura).

Cropped Cropped Dimadura Logo2 1 150X150 1NEWS DIMADURA, SUMENEP –Menjelang akhir tahun, sejumlah harga bahan pokok di pasar tradisional Sumenep, Jawa Timur mengalami lonjakan yang signifikan. Jum’at (27/12/2024).

Kenaikan tersebut dirasakan oleh masyarakat, terutama pada komoditas seperti cabai rawit dan cabai merah besar.

KONTEN PROMOSI | SCROLL ...
Harga Booking Di Myze Hotel
Contact Me at: 082333811209

Suhartini, seorang ibu rumah tangga di Sumenep, mengeluhkan dampak kenaikan harga terhadap pengelolaan anggaran rumah tangganya.

“Harga cabai rawit sekarang Rp.70 ribu per kilogram, padahal sebelumnya hanya Rp.25 ribu. Cabai merah besar juga naik dari Rp.40 ribu menjadi Rp.45 ribu. Bahkan bawang putih dan telur ikut naik. Ini membuat kami yang berpenghasilan pas-pasan kewalahan,” ujar Suhartini.

Berdasarkan pantauan di lapangan, harga bawang putih naik dari Rp.35 ribu menjadi Rp.40 ribu per kilogram, sementara telur ayam naik dari Rp.27 ribu menjadi Rp.33 ribu per kilogram.

Hj. Suidah, seorang pedagang, membenarkan kenaikan tersebut khususnya uantuk cabai.

“Cabai merah sekarang Rp.50 ribu per kilogram, sebelumnya hanya Rp.20 ribu. Cabai rawit mencapai Rp.55 ribu hingga Rp.60 ribu per kilogram, sebelumnya Rp.45 ribu hingga Rp.50 ribu. Sedangkan bawang merah naik tipis, dari Rp.38 ribu menjadi Rp.40 ribu hingga Rp44 ribu per kilogram,” jelasnya.

Namun, menurutnya untuk komoditas seperti daging ayam, kenaikan harga relatif kecil.

“Daging ayam sebelumnya Rp.38 ribu sekarang Rp.40 ribu per kilogram, dan ada yang turun dari Rp.30 ribu menjadi Rp.28 ribu,” tambahnya.

Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (Diskopukmperindag) Sumenep, melalui kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan Kabupaten Sumenep, Idham Halil, menyatakan bahwa lonjakan harga cabai disebabkan oleh musim hujan yang berdampak pada hasil panen.

“Cabai rawit sekarang sekitar Rp56 ribu per kilogram, sebelumnya Rp48 ribu. Cabai merah besar juga naik dari Rp40 ribu menjadi Rp48 ribu. Musim hujan membuat banyak tanaman busuk karena belum masa panen,” jelas Idham.

Ia menambahkan, meskipun harga cabai melonjak, beberapa komoditas seperti tomat cenderung stabil, dan kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, serta gula tidak mengalami kenaikan.

Idham juga mengimbau para pedagang untuk tidak melakukan penimbunan barang, terutama cabai yang rentan busuk jika disimpan terlalu lama.

“Kami hanya bisa melakukan pengawasan dan memberikan imbauan kepada pedagang agar tidak menimbun barang. Untuk cabai, penimbunan tidak efektif karena cepat busuk,” pungkasanya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *