NEWS DIMADURA, SUMENEP – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) genap berusia 65 tahun pada hari ini, 17 April 2025, sebagai salah satu organisasi mahasiswa tertua di Indonesia, PMII terus diharapkan menjadi garda depan dalam meneguhkan nilai-nilai keislaman, kebangsaan, dan keadilan sosial.
Dalam momentum yang bersejarah tersebut, Kepala Desa Basoka, Ach. Suhdi. S.Pd.I, menyampaikan apresiasinya terhadap peran PMII sebagai organisasi kaderisasi yang terus konsisten membentuk karakter, intelektualitas, dan kepedulian sosial di kalangan mahasiswa.
“Selama enam setengah dekade, PMII telah menjadi salah satu motor perubahan di tengah masyarakat. Tidak hanya berkiprah dalam ranah akademik, tetapi juga aktif dalam gerakan sosial dan pemberdayaan masyarakat,” kata Kades Suhdi saat dihubungi via whatsapp, Kamis, (17/4/2025).
Suhdi menekankan, PMII tidak hanya penting bagi kalangan kampus, tetapi juga menjadi bagian dari denyut pembangunan desa.
Ia mencontohkan sinergi antara kader-kader PMII dengan pemerintah desa dalam berbagai program literasi, pendampingan UMKM, dan penguatan nilai-nilai moderasi beragama.
“Kader PMII bukan hanya datang membawa teori. Namun mereka hadir, bekerja bersama masyarakat, mendengarkan, dan memberi solusi,” katanya.
Menurutnya, sebagai organisasi yang lahir dari rahim Nahdlatul Ulama, PMII terus berkomitmen pada prinsip Islam Ahlussunnah wal Jama’ah dan semangat kebangsaan.
Memasuki usia 65 tahun, Suhdi meyakini PMII mampu terus menjawab tantangan zaman dengan memperkuat basis keilmuan dan gerakan sosial yang inklusif.
Lebih lanjut, Suhdi juga berharap kader-kader PMII tidak hanya aktif dalam ruang akademik, tetapi juga mengambil peran strategis dalam pembangunan desa, pemberdayaan masyarakat, serta menjadi corong aspirasi rakyat kecil.
“PMII adalah investasi jangka panjang bagi bangsa dan Nahdlatul Ulama (NU),” tegasnya menutup keterangan.
Diketahui PMII didirikan pada 17 April 1960 di Surabaya. Selama lebih dari enam dekade, organisasi ini telah melahirkan banyak tokoh nasional dan terus berkomitmen menjaga semangat kebangsaan dalam bingkai keislaman Ahlussunnah wal Jama’ah.***