TOMANG, SUMENEP – Seorang Kepala Desa di Kecamatan Dasuk, Untung Wahyudiyono, mengimbau agar masyarakat Sumenep berhati-hati jika ada oknum BRI yang menawarkan pinjaman berupa dana program Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Pasalnya, ungkap Kades Kerta Timur Dasuk ini, beberapa tahun kemarin, sekira tahun 2018, sejumlah warganya sempat terkenadus penipuan yang diduga dilakukan oleh oknum pegawai PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk.
Tidak hanya menyasar korban di satu desa, oknum pegawai BRI ini juga menyasar korban dari desa tetangga, yang tak lain adalah desa domisili terduga pelaku sendiri, yakni Desa Nyapar.
Menurutnya, korban dugaan kasus penggelapan dana KUR BRI yang terjadi kepada masyarakatnya ini sudah ia atasi, tetapi korban lain di desa sebelah, Nyapar, hingga saat ini belum terselesaikan.
“Kalau yang masyarakat saya sudah selesai ya, sudah saya atasi. Tapi untuk korban yang lain, tetangga saya di Desa Nyapar ada yang belum selesai,” ungkap Kades Untung saat ditelepon melalui sambungan selulernya, Senin (23/10) pagi.
BACA JUGA: 20 Macem Nyamana Gheḍḍhâng Bhâsa Madhurâ
Ironisnya, terduga pelaku berinisial A tersebut hanya dinon-aktifkan sebagai pegawai BRI, alias belum mendapat sanksi tegas secara hukum kenegaraan.
“Setahu saya, usai kejadian penipuan ini, A ini ditarik ke cabang dan informasinya sudah resign, itu yang saya tahu. Informasi terakhir, A ini sudah ada di Kabupaten Pamekasan,” ungkapnya.
Kades Untung kemudian menceritakan kronologi singkat awal penipuan program KUR BRI ini terjadi.
Ia menyebutkan bahwa terduga A merupakan warga asli Desa Nyapar, Kecamatan Dasuk. Desa ini masih se-perbatasan dengan Desa Kerta Timur.
Kronologi penipuan yang mengatasnamakan bantuan dana KUR ini menurutnya sangat meresahkan masyarakatnya kala itu.
“Awalnya begini, masyarakat awal pinjam KUR masih biasa (nyetornya masih normal, red). Misalnya, tiap bulannya Rp500 ribu, itu tetap dengan nominal segitu, hanya saja untuk pembayarannya itu dijemput oleh petugas BRI bukan datang ke bank,” jelasnya gamblang.
Ia lalu mencontohkan, kala itu, bahwa yang semula warganya hanya meminjam bantuan dana KUR di BRI sebesar Rp25 juta tiba-tiba menjadi dua kali lipat.
“Setelah berjalan beberapa bulan hingga satu tahun, angsuran pinjaman KUR BRI tersebut malah lebih dari Rp500 ribu, jadi dua kali lipat,” tutur Kades yang kini menjabat Ketua AKD Dasuk ini.
BACA JUGA: 10 Nyamana Perrèng Bhâsa Madhurâ
“Setelah saya datang ke bank, ternyata pinjaman KUR yang dipinjam masyarakat sebesar Rp25 juta itu sudah lunas. Kok bisa,” ujar dia bertanya-tanya.
Selang beberapa waktu, diketahui oknum pegawai BRI ini ternyata kembali mencairkan pinjaman kembali tanpa sepengetahuan nasabah itu sendiri.
“Pinjaman ini sifatnya bukan KUR, cairnya itu Rp50 juta dan dicairkan ke oknum pegawai BRI itu sendiri,” katanya.
Bahkan, lanjut Kades Untung, dirinya sendiri menjadi sasaran penipuan oleh A.
“Sebenarnya, sebelum A ini menipu warga saya, dia telah menipu saya terlebih dahulu dalam kasus simpan tabungan di BRI agar dapat bonus,” akunya.
Pihaknya menyebut bahwa A sempat meminjam sejumlah uang dengan nominal Rp40 juta dengan iming-iming tabungan dengan bunga besar. Tapi ternyata hal itu hanyalah tipu belaka.
“Setelah saya tagih, ternyata hanya janji-janji saja. Dia hanya minta foto dan rekening saja, ya sudah saya ikuti semuanya,” katanya.
Pada kenyataannya, semua itu hanyalah janji belaka. Uang miliknya malah tidak bertambah dari bonus yang dijanjikan, bahkan berkurang.
“Intinya dia itu bobol rekening saya, mungkin untuk bayar tagihan yang lain,” tukasnya.
Dari sinilah kemudian dirinya bersama warga mendatangi kantor BRI Cabang Sumenep untuk meminta pertanggungjawaban.
“Setelah itu, saya bersama warga di sini mendatangi bank tersebut, pihak bank mengatakan untuk pinjaman KUR Rp25 juta itu dilunasi saja. Sisanya, biar pihak bank yang mengatasi, itu solusinya dari pihak BRI,” jelasnya.
Sebab itu, kata Kades Untung, kasus penipuan dana KUR ini sudah dianggap selesai.
Pihaknya menyampaikan bahwa sebenarnya manajemen BRI Cabang Sumenep sudah tahu atas kasus penipuan yang dilakukan pegawainya itu.
Dia mengatakan, warganya yang pernah ditipu oleh oknum pegawai BRI Cabang Sumenep tahun 2018 lalu itu sudah mendapatkan solusi.
Hanya saja, ia kecewa saat mengetahui bahwa oknum pegawai BRI Cabang Sumenep ini malah kembali berulah di desa lain yang masih satu kecamatan, yakni Desa Nyapar.
Menurutnya, meskipun persoalan tersebut sudah lama terjadi, ia berharap kejadian serupa tidak sampai terjadi di desa lain saat ini.
Sekadar tambahan informasi, berdasarkan data Kementerian Perekonomian, realisasi penyaluran KUR sampai 30 September 2023 telah mencapai Rp177,54 triliun dari target penyaluran KUR 2023 yang telah disesuaikan sebesar Rp297 triliun.
BACA JUGA: Lirik Lagu Mars Hari Santri ’45
Ini berarti, di sisa tiga bulan terakhir tahun ini, penyaluran KUR masih sekitar 60% dari target.
Meski demikian, Menteri Koordinasi Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto belum lama ini mengatakan sudah ada tren peningkatan penyaluran baik dari sisi kuantitas maupun dari sisi kualitas.
Itu sejalan dengan terbitnya Keputusan Menteri Keuangan Nomor 317 Tahun 2023 yang memberikan kepastian hukum dalam pembayaran subsidi bunga atau subsidi marjin KUR.
Hal itu pula yang berpengaruh terhadap rata-rata kinerja penyaluran KUR yang menunjukkan tren peningkatan penyaluran harian jika dibandingkan dengan Semester I/2023.
“Kebijakan KUR tahun ini juga mendorong perluasan akses pembiayaan kepada pelaku UMKM yang belum pernah menerima KUR,” kata Airlangga.
Sementara itu, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan, salah satu strategi utama BRI dalam meningkatkan penyaluran KUR di tahun ini, BRI masuk ke segmen yang lebih kecil (ultra mikro) dengan mengandalkan holding ultra mikro bersama Pegadaian dan PMN.
Menurutnya, sinergi tersebut bisa dimanfaatkan secara optimal bagi BRI untuk menciptakan sumber-sumber baru pendapatan sebagai penggerak baru bagi pertumbuhan bisnis Perseroan.
Hingga akhir Agustus 2023, BRI telah menyalurkan KUR senilai Rp91,65 triliun kepada lebih dari 2 juta debitur, dengan NPL terjaga di level 2,42%.
“Sektor yang mendominasi penyaluran KUR BRI yakni sektor produksi dengan proporsi mencapai 56,19%,” pungkas Supari.
Untuk diketahui, hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak BRI Cabang Sumenep.
Sebab, saat dilakukan upaya konfirmasi melalui sambungan telepon hingga mendatangi kantor cabang setempat, pewarta hanya dibuat menunggu.***