dimadura
Beranda Tomang Nasional IKA PMII Jatim Keluarkan 3 Maklumat Terkait Xpose Uncensored Trans7

IKA PMII Jatim Keluarkan 3 Maklumat Terkait Xpose Uncensored Trans7

Foto: Ketua Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Jawa Timur, Thoriqul Haq, (Istimew/Doc. Dimadura).

Cropped Cropped Dimadura Logo2 1 150X150 1NEWS NASIONAL, DIMADURA –Tayangan Xpose Uncensored di stasiun televisi Trans7 menuai kecaman dari berbagai elemen masyarakat, khususnya kalangan pesantren. Senin (13/10/2025).

‎Program tersebut dinilai menyinggung dan merendahkan martabat santri serta kiai, khususnya setelah menampilkan liputan tentang kehidupan di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, dengan narasi yang dianggap tidak sensitif terhadap nilai-nilai pesantren.

‎Ketua Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Jawa Timur, Thoriqul Haq, menyebut tayangan itu sebagai bentuk penyimpangan dari prinsip jurnalistik yang seharusnya edukatif dan berimbang. Ia menilai Trans7 telah berulang kali menayangkan konten yang merugikan citra pesantren.

‎“Trans7 sudah beberapa kali menayangkan program yang merugikan tradisi santri dan pesantren, termasuk sebelumnya lewat program Hazanah. Dalam Xpose Uncensored, Trans7 secara nyata membentuk citra negatif dan menggiring opini sesat tentang kehidupan santri,” ujar pria yang akrab disapa Cak Thoriq dalam pernyataannya, Selasa (14/10/2025).

‎Menurut Cak Thoriq, tayangan itu tidak hanya menimbulkan keresahan, tetapi juga mencederai marwah lembaga pesantren yang selama ini berperan penting dalam pendidikan moral dan keagamaan di Indonesia.

‎IKA PMII Jawa Timur pun mengeluarkan tiga maklumat resmi terkait kasus ini yang tengah viral diberbagai sosial tersebut.

‎Pertama, pihaknya mendesak Trans7 beserta pimpinan institusinya untuk menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada para santri dan pesantren di seluruh Indonesia atas tayangan yang dianggap merugikan tersebut.

‎Kedua, IKA PMII meminta pihak Trans7 memecat pihak-pihak yang bertanggung jawab terhadap penayangan program itu serta mengumumkannya kepada publik.

‎Ketiga, organisasi tersebut akan terus memantau langkah yang diambil manajemen Trans7 dalam menangani persoalan ini.

‎“Kami akan terus mengawasi bagaimana tanggapan dan tindakan Trans7 terhadap masalah ini. Santri dan pesantren tidak boleh dijadikan objek yang disalahpahami, apalagi dijadikan bahan sensasi media,” tegas Tori.

‎Semenyara itu, Andi Chairil, Production Director Trans7, melalui akun media sosial resmi stasiun televisi Trans 7 menyampaikan permohonan maaf atas adanya kelalaian redaksi dalam menayangkan materi yang bersumber dari pihak luar tanpa penyuntingan yang memadai, pada Selasa (14/10/2025).

‎“Kami ingin menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada pimpinan Pondok Pesantren Lirboyo, Kiai Haji Anwar Mansur, beserta keluarga besar, para pengasuh, santri, dan alumni,” ujarnya.***

Follow akun TikTok dimadura.id untuk update video berita terbaru.

Follow
Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Konten Iklan