NEWS DIMADURA, TOKOH – Kisah perjumpaan tak terduga antara Wabup Sumenep, Hj. Dewi Khalifah atau Nyi Eva dengan Bripka Krisna bermula di sebuah masjid di Surabaya, sebuah tempat yang menjadi saksi awal perjalanan cinta mereka.
Nyai Hj. Aqidah Usymuni, ibunda Nyi Eva, mengungkapkan rasa bahagia yang mendalam atas pernikahan keduanya.
“Sangat bahagia karena anak saya sebelumnya tidak ingin menikah lagi. Namun, Allah membukakan hati dan imannya untuk melanjutkan sunnah Rasulullah,” ujarnya.
Nyai Aqidah juga mengenang bahwa pertemuan tersebut terjadi tanpa rencana.
“Mereka bertemu di masjid, bukan di tempat lain. Krisna membantu mencari sandal anak saya, dan percakapan sederhana itu menjadi awal dari segalanya,” kenangnya sambil tersenyum.
Pertemuan tersebut berkembang dalam waktu singkat. Dalam sepuluh hari setelah pertemuan pertama, lanjut Nyai Aqidah, keduanya lalu memutuskan untuk melangkah ke jenjang pernikahan.
“Saya yakin ini adalah perjodohan langsung dari Allah,” tegas Nyai Aqidah.
Alasan Memilih Bripka Krisna
Ketika ditanya mengapa tidak memilih pasangan dari kalangan kiai, Nyi Aqidah menjelaskan bahwa ia menginginkan pasangan yang saling melengkapi.
“Agar harmonis, ada ulama dan umara. Saya juga tidak menganjurkan menikah dengan pedagang karena bisa membuat lupa ibadah,” tuturnya.
Kebahagiaan juga terpancar dari Nyi Eva yang mengaku sudah memimpikan sosok Bripka Krisna sebulan sebelum pertemuan mereka. “Setelah salat di Masjid Akbar, kami bertemu dan saling berbincang. Saya merasa ini adalah jalan yang Allah berikan,” ungkap Nyi Eva.
Harapan Pernikahan
Nyi Eva dan Bripka Krisna berharap pernikahan ini menjadi langkah awal membangun keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah.
“Mohon doanya kepada seluruh masyarakat Kabupaten Sumenep,” ucap Nyi Eva.
Sementara itu, Bripka Krisna juga merasa bersyukur atas perjalanan hidupnya.
“Bahagia sekali. Mudah-mudahan ini menjadi pernikahan yang langgeng sampai akhir hayat,” ucapnya.
Kehidupan Setelah Menikah
Pasangan ini berencana menetap di Kabupaten Sumenep, tetapi untuk sementara waktu, keduanya mengaku masih akan menyesuaikan dengan tugas dan amanah masing-masing.
Nyi Eva, yang masih menjabat sebagai Wakil Bupati Sumenep hingga akhir tahun, akan menuntaskan tanggung jawabnya terlebih dahulu.
“Rencana, insya Allah ikut tapi kan saya masih punya tugas, menyelesaikan amanah (sebagai Wabup Sumenep, red) sampai tanggal 26 Desember tahun ini,” ungkapnya.
“Jadi kami menyesuaikan waktu, tnag penting buat kami, keluarga kami adalah qualified dan insya Allah kami untuk ibadah dan kebaikan,” imbuh Nyi Eva.
Saat ditanya rencana honeymoon (bulan madu), Nyi Eva menjawab cukup di rumah saja. “Yang penting bagi kami adalah ibadah dan kebaikan,” timpalnya
Sedangkan Bripka Krisna, sementara ini mengaku akan tetap menjalankan tugasnya sebagai anggota Brimob Polda Jatim di Medaeng, Surabaya.
Pesan Ibunda Nyi Eva
Nyi Aqidah berharap pernikahan ini membawa kebahagiaan dan ketenangan. Ia berpesan agar keduanya saling menjaga komunikasi dan menghindari pertengkaran yang tidak perlu.
“Baik-baiklah, jangan banyak bergurau berlebihan karena itu bisa menjadi awal perselisihan,” pesannya.
Kisah cinta Nyi Eva dan Bripka Krisna mengajarkan bahwa jodoh adalah rahasia Allah yang datang pada waktu yang tak terduga.
Dengan doa dan restu keluarga, sanak family dan saudara serta segenap undangan yang hadir kala resepsi pernikahan keduanya, mereka akan melangkah bersama membangun rumah tangga yang diridhai.
Akad nikah Wabup Dewi Khalifah debgan Bripka Krisna Maharta berlangsung didi aula Ponpes Aqidah Al-Usymuni, Terate, Pandian, Sumenep, Rabu pagi tanggal 4 Dessmber 2024. Semoga perjalanan mereka senantiasa diberkahi.***